RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Prodi Pascasarjana Ilmu Politik (Fisip) Universitas Riau (UR), Hasanudin membuktikan secara nyata bahwa ilmu pengetahuan yang dimilikinya mampu mempunyai nilai jual yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Seperti kemampuan mahasiswanya dalam memaparkan secara detail persepsi publik terhadap pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Periode 2017-2022 atau yang lebih dikenal dengan survey.
"Dalam waktu kedepannya, kami melihat mahasiswa Ilmu Politik harus melihat dan bisa memproduk ilmu pengatahuan yang dimilikinya mempunyai nilai. Andaikannya ini dijual kepada paslon, pasti nantinya akan dibeli dan laku keras," katanya di UR, Kamis, 9 Februari 2017.
Baca Juga: Gugup, Ramli Walid Ditertawakan Dan Disoraki Karena Salah Sebut Nomor
Mengingat bahwa tidak kurang beberapa Lembaga Swadaya Masyrakat (LSM) yang menawarkan ratusan juta rupiah untuk menyodorkan survey ini. Dengan memanfaatkan mahasiswanya tentunya banyak biaya yang ditekan oleh para paslon untuk mengetahui seberapa besar animo masyarakat dalam memilih kandidat pilihannya.
Juga ditambahkannya bahwa survey yang sukses ini menunjukkan bahwa menjawab upaya apa saja yang dilakukan oleh UR dalam mempublikasikan ilmu pengetahuannya kepada khalayak banyak.
"Survey ini juga sebagai upaya menjawab bahwa UR sudah harus mempublis produk ilmu pengetahuanya. Survey ini bagian dari pada itu. Mereka sudah harus mulai memproduk ilmu pengetahuan," katanya berapi-api.
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, kemampuan mahasiswanya dalam memaparkan hasil survey persepsi masyarakat Kota Pekanbaru menyikapi pilkada 2017 ini begitu menarik dan masuk akal.
Klik Juga: Tak Nyambung, Irvan Herman Tanyakan Kegagalan, Ayat Malah Jawab Kesuksesan
Seperti, pemaparan tentang kemampuan suatu paslon dalam mengukur seberapa besar peta kekuatannya dan seberapa besar juga peluangnya untuk memenangkan pilkada serentak ditahun ini.
Menariknya survey ini tidak menggunakan tradisi survey penarikan sample yang ketat. Tetapi menggunakan mix people atau campuran antara kuantitatif dengan kualitatif terutama pada pilihan sample.
Sementara untuk sampelnya ditujukan kepada para elite masyarakat seperti tokoh masyarakat, agama dengan pelaksanaan selama dua pekan, dimulai 11 Januari 2017 sampai 21 Januari 2017 dengan perwakilan 5 Kecamatan dari 12 Kecamatan yang ada di Pekanbaru dengan responden sebanyak 627 orang.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline