Warga Resah Kampus Persada Bunda di Permukiman Penduduk

Parkir-Sembarangan-di-Kampus-Persada-Bunda.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Keberadaan kampus Persada Bunda di Jalan Diponegoro, Pekanbaru, dirasakan telah meresahkan dan mengganggu ketentraman warga sekitar di kompleks Kelurahan Simpang Empat. 

Penelusuran RIAUONLINE.CO.ID, kegiatan aktivitas perkuliahan hingga pukul 22.00, kebisingan akibat deru kendaraan bermotor hingga parkir yang mengganggu keluar masuk kendaraan warga. 

"Sudah sejak lama, sebelum saya menjabat sebagai Ketua RT, warga sekitar kampus Persada Bunda sudah mengeluhkan aktivitas perkuliahan hingga malam, serta parkir kendaraan," kata Menik, warga RT/RW 003/005, ditemui Minggu, 5 Februari 2017. 

Baca Juga: Gugup, Ramli Walid Ditertawakan Dan Disoraki Karena Salah Sebut Nomor

Pantauan di lapangan, saat perkuliahan berlangsung, parkir kendaraan civitas akademika Persada Bunda menggunakan badan jalan di Jalan Diponegoro. Selain itu, kampus ini di bagian belakangnya di Jalan Rangsang serta ada kelas perkuliahan di Jalan Enggano. 

Indra, pengendara motor melewati kampus tersebut mengatakan, ia kerap harus memperlambat laju kendaraan dan susah untuk masuk ke kantor Ikatan Alumni (IKA) FISIP Universitas Riau, kebetulan bersebelahan dengan Persada Bunda. 


Yudisium Sarjana Persada Bunda

YUDISIUM sarjana mahasiswa Persada Bunda, Sabtu, 4 Februari 2016, dikeluhkan warga setempat. Warga tak bisa keluar rumah karena mobil mahasiswa menghalangi pintu keluar rumah mereka.

Indra menceritakan, 22 Januari 2017 lalu, persoalan parkir ini juga sempat menimbulkan polemik antara Kampus Persada Bunda dengan para alumni ketika itu sedang rapat di Sekretariat IKA FISIP Universitas Riau. Sayangnya, ii harus berujung perkelahian dan laporan ke kantor polisi. 

"Pemicunya, persoalan parkir. Mobil alumni IKA FISIP terparkir di depan kampus Persada Bunda, karena mobil mahasiswa terparkir di depan sekretariat IKA FISIP sebelum ia datang," kata Indra. 

Persoalan ini juga sempat didengar oleh Menik. Kebetulan ia Ketua RT/RW 003/005, Kelurahan Simpang Empat, Kecamatan Pekanbaru Kota. 

"Saya juga sempat menerima laporan tersebut. Jadi persoalan ini sejak sebelum saya menjabat Ketua RT, persoalan dengan Persada Bunda sudah ada. Bahkan sudah dilaporkan ke Ketua RW, Lurah Simpang Empat dan Camat Pekanbaru Kota," kata Nik, sapaan Menik. 

Sayangnya, jelas Menik, laporan warga tersebut sama sekali tak direspon dan ditindaklanjuti oleh Lurah dan Camat. Warga, tuturnya, sudah beberapa tahun ini sudah melaporkan hal tersebut. 

"Kampus Persada Bunda tak layak ada di perumahan, permukiman warga. Sudah seharusnya mereka pindah, tak lagi di sini," pinta Menik. 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline