RIAU ONLINE, PEKANBARU - Jawaban disampaikan Calon Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, terhadap pertanyaan diajukan Calon Wakil Wali Kota Pekanbaru nomor urut 5, Irvan Herman Abdullah, sama sekali tak menyambung. Lain ditanyakan, lain juga dijawab Ayat Cahyadi.
Lalu apa yang ditanyakan oleh anak mantan Wali Kota Pekanbaru dua periode, 2001-2011, Herman Abdullah tersebut? Irvan menanyakan dari banyaknya kesuksesan Firdaus-Ayat Cahyadi memimpin Pekanbaru selama lima tahun ini, ada tidak kegagalan.
"Tadi Pak Ayat mengatakan berbagai kesuksesan memimpin Pekanbaru selama lima tahun memimpin. Saya mau tanyakan, ada tidak kegagalan, bukan keberhasilan semata saja," tanya Irvan sambil tersenyum dalam Debat Publik Pilwako Pekanbaru, Sabtu, 4 Februari 2017, di Ballroom Hotel Pekanbaru.
Baca Juga: Syahril dan Herman Nazar Serang Firdaus Soal Kota Madani Serta Sampah
Namun, pertanyaan Irvan ini dijawab Ayat Cahyadi semuanya dengan berbagai keberhasilan selama lima tahun memimpin. Selama kurun dua menit waktu diberikan menjawab pertanyaan tersebut, Ayat Cahyadi menjelaskan, tingginya APBD Pekanbaru selama lima tahun dibandingkan 10 tahun ayah Irvan, Herman Abdullah, memimpin Pekanbaru.
Sebelumnya, dua Calon Wali Kota Pekanbaru, Syahril dan Herman Nazar, juga menyerang Firdaus, Cawako Petahana nomor urut 3 soal perubahan slogan Kota Beruah menjadi Kota Madani serta kegagalan pengelolaan sampah di tahun 2016 silam.
Calon Wali Kota Pekanbaru nomor urut 1, Syahril, menyerang Firdaus soal perubahan Kota Bertuah menjadi Kota Madani. Menjawab pertanyaan tersebut, Firdaus menjelaskan, tak ada yang berubah dan berganti julukan Kota Bertuah menjadi kota Madani.
"Tak ada berganti Bertuah, itu tetap. Madani adalah masyarakat reliji atau berperadaban, maju. Ada tiga indikator Kota Madani, mulai dari warga kota yang Sehat, Cerdas, serta berakhakul karimah dan cinta budaya bangsa," jawab Firdaus, Sabtu, 4 Februari 2017, saat Debat Publik Pasangan Calon diselenggarakan KPU Pekabaru di Ballroom Hotel Pangeran.
Sayangnya, Calon Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, terlihat meninggi suaranya saat menjawab perubahan julukan Kota Bertuah menjadi Kota Madani.
Klik Juga: Zilvia Iskandar, Gadis Sekampung Ahok Ini MC Debat Pilwako Pekanbaru
"Bertuah itu moto Kota Pekanbaru, Kota Madani, itu Visi Misi Firdaus-Ayat saat maju pada Pilwako 2011. Ini kemudian menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pekanbaru 2012-2017," kata politisi PKS ini dengan suara tinggi.
Sedangkan Calon Wali Kota Nomor Urut 2, Herman Nazar juga mempertanyakan mengenai kegagalan Firdaus saat menjabat Wali Kota Periode 2012-2017, dalam pengelolaan sampah pada 2016 lalu.
Herman Nazar bercerita, ia diminta Herman Abdullah, pada 2001 lalu untuk mengatasi sampah di Pekanbaru. Ketika itu, Herman Nazar menjabat sebagai Kepala Lingkungan Hidup dan mengubah pola manajemen angkut sampah.
Hasilnya, selama tujuh tahun berturut-turut, Kota Pekanbaru langganan meraih Piala Adipura, hal tak pernah diraih Firdaus-Ayat Cahyadi saat memimpin Pekanbaru.
"Kalau mengacu UU Otoda, dan Perda pengelolaan sampah, untuk meningkatkan pengelolaan sampah, harus bermitra dengan pihak ketiga. Zaman Bapak dulu, itu fasilitator, sekarang bukan," kata Firdaus sambil menyerang kembali Herman Nazar.
Tak cukup itu, Firdaus kemudian mengatakan, Piala Adipura zaman Herman Nazar polanya baru belajar, dinilai ditentukan dulu, sekarang penilaian dan partisipasi masyarakat.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline