RIAU ONLINE, WASHINGTON - Tprehan sejarah tercipta dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada 8 November 2016 mendatang. Torehan sejarah tersebut berupa 1 juta pemilih muslim, rekor jumlah tertinggi di negeri Paman Sam sejak negara ini merdeka ratusan silam.
Advokasi Muslim di AS, melansir, jumlah itu merupakan rekor dan membuat masyarakat Muslim-Amerika dalam kedudukan dapat mempengaruhi hasil pemilihan di negara-negara bagian yang besar jumlah penduduk Muslimnya dalam persaingan semakin ketat antara Hillary Clinton dengan Donald Trump.
Council of Muslim Organizations merupakan induk sekitar 24 kelompok advokasi Muslim menjelaskan, kampanye setahun berjudul ‘One Million Voters’ telah melampaui sasarannya, malahaan meningkat lebih dari dua kali jumlah Muslim yang berhak memilih sejak pemilihan presiden empat tahun silam, 2012.
Baca Juga: Jika Terpilih Jadi Presiden, Trump Usir Muslim dari Amerika Serikat
“Kami berpendapat sudah mencapai lebih dari satu juta pemilih” kata Sekretaris Jenderal organisasi tersebut, Oussama Jammal.
"Kami memobilisasi masyarakat Muslim untuk mendaftar di masjid-masjid, sekolah, dan pada tiap acara sosial. Begitulah caranya kami dapat membuat kemajuan besar tahun ini,” lanjutnya dilansir dari VOA Indonesia.
Kampanye mengumpulkan satu juta Muslim untuk turut memberi suara dalam pemilihan presiden dimulai Desember 2015 silam, ketika calon Partai Republik Donald Trump berseru ‘akan mencegah sepenuhnya imigrasi Muslim ke Amerika’.
Ucapan Trump itu menimbulkan gemetar dan takut di sebagian besar masyarakat Muslim imigran di negeri ini. Masyarakat Muslim Amerika umumnya berasal dari negara-negara Arab dan Asia Selatan biasanya memberi suara dalam jumlah kecil dan jarang sebagai satu kekuatan tunggal.
Klik Juga: Pendukung Trump Sebut Obama Muslim, Jadi Masalah USA
Menurut Pew Research dewasa ini terdapat 3,3 juta Muslim di Amerika atau sekitar 1 persen dari jumlah penduduk. Ini kurang lebih 1,5 juta berhak memilih. Tadinya mereka condong mendukung calon Partai Republik.
Misalnya pada tahun 2000, mereka memilih George W Bush. Tetapi sejak 2003, pemilih mulai bergeser condong ke Partai Demokrat, karena invasi Amerika ke Iraq, meningkatnya Islamophobia dan kebijakan yang oleh Muslim dipandang terkait dengan Partai Republik.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline