Justin Bieber Batal Konser Gara-gara Ramsay Hunt Syndrome, Kenali Gejalanya?

Justin-Bieber2.jpg
(Instagram/@justinbieber via Suara.com)


Laporan: Dwi Fatimah

RIAUONLINE, PEKANBARU - Penyanyi pop asal Kanada Justin Bieber harus menghentikan sementara rangkaian tour bertajuk Justice World Tour 2022 lantaran mengidap Ramsay Hunt Syndrome.

Melalui akun Instagramnya, @justinbieber, Bieber meminta maaf sekaligus menjelaskan apa itu Ramsay Hunt Syndrome yang menimpanya.

"Saya mengidap sindrom yang disebut sindrom Ramsay Hunt dan ini diakibatkan oleh sebuah virus yang menyerang telinga dan wajah saya sehingga sebagian wajah saya lumpuh," paparnya dalam unggahan, Sabtu 11 Juni 2022.

Penyanyi Justin Bieber mengungkap sebagian wajahnya mengalami kelumpuhan karena sindrom langka akibat wabah herpes zoster. Kondisi itu menyebabkan Bieber harus menunda tur konsernya.

Lalu, apakah sebenarnya Ramsay Hunt Syndrome yang menyerang Justin Bieber?

Dilansir dari Mayo Clinic, sindrom Ramsay Hunt atau Ramsay Hunt Syndrome adalah sekelompok gejala akibat herpes zoster yang mempengaruhi saraf wajah dekat salah satu telinga.

Sindrom ini juga memiliki nama lain, seperti zoster geniculate, herpes zoster oticus, dan herpes geniculate ganglionitis.

Selain timbul ruam yang menyakitkan, sindrom Ramsay Hunt bisa menyebabkan kelumpuhan wajah dan gangguan pendengaran di telinga yang terinfeksi.

Sindrom Ramsay Hunt disebabkan oleh varicella-zoster, virus yang sama seperti penyebab cacar air dan cacar api.

Varicella-zoster diyakini menginfeksi saraf wajah yang ada di dekat telinga bagian dalam.

Seseorang yang pernah terkena cacar dan sembuh, kemungkinan masih memiliki sisa virus di dalam saraf wajah. Namun, virus ini dalam fase "tertidur" atau tidak aktif.



Reaktivasi atau aktif kembalinya virus varicella-zoster bisa menyebabkan gejala-gejala sindrom Ramsay hunt.

 

 

Menurut laman Mayo Clinic, sindrom Ramsay Hunt memiliki dua gejala utama, yakni:

Ruam kemerahan yang terasa sakit dengan bintil-bintil berisi cairan, di dalam dan sekitar telinga.

Kemudian, Paralisis atau kondisi lumpuh pada bagian wajah yang dekat dengan telinga terinfeksi.

Biasanya, ruam dan kelumpuhan wajah terjadi secara bersamaan. Namun, bisa juga salah satu gejala muncul lebih dahulu.

Sementara pada kasus lain, ruam bisa saja tidak pernah terjadi. Selain dua gejala utama, penderita sindrom Ramsay Hunt kemungkinan juga mengalami hal -hal berikut ini:

Sakit telinga
Gangguan pendengaran
Telinga berdenging (tinnitus)
Kesulitan menutup satu mata
Sensasi berputar atau bergerak (vertigo)
Perubahan pada indra pengecap atau kehilangan kemampuan mengecap makanan
Mulut dan mata kering

Ramsay Hunt Syndrome mempengaruhi pria dan wanita dalam kuantitas yang sama.

Menurut NORD, 5 dari setiap 100.000 orang di Amerika Serikat menderita sindrom ini setiap tahunnya.

Siapapun yang pernah menderita cacar air atau cacar api, berpotensi terkena sindrom Ramsay Hunt.

Namun demikian, sejauh ini, mayoritas kasus terjadi pada orang dewasa di atas 60 tahun. Sindrom ini juga terpantau jarang menyerang anak-anak.

Berikut beberapa faktor risiko dari sindrom Ramsay Hunt, dikutip dari Mayo Clinic:

Berusia di atas 60 tahun
Pernah menderita cacar air atau cacar api
Belum pernah vaksinasi cacar
Memiliki sistem imun tubuh yang lemah
Bayi baru lahir
Wanita hamil

Sindrom Ramsay Hunt bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius, termasuk:

Kehilangan pendengaran permanen
Kelumpuhan wajah permanen
Kerusakan mata
Postherpetic neuralgia atau rasa sakit permanen yang terjadi pada bekas cacar

Jika terjadi kelumpuhan atau ruam herpes zoster pada bagian wajah, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan.

Perawatan dimulai dalam waktu tiga hari sejak gejala awal untuk membantu mencegah terjadinya komplikasi jangka panjang.