Dinas Rahasia AS Akui Upaya Pembunuhan Trump Sebagai Kegagalan Signifikan

Donald-Trump-ditembak.jpg
(Foto: Gene J. Puskar/AP Photo via VOA Indonesia)

RIAU ONLINE - Direktur Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) Kimberly Cheatle mengakui adanya "kegagalan operasional yang paling signifikan" dalam beberapa dekade terakhir dalam upaya pembunuhan Donald Trump.

Dikutip dari VoA Indonesia, Selasa, 23 Juli 2024, Cheatle menyampaikan dirinya bertanggung jawab penuh atas kelalaian tersebut.

"Kami gagal. Sebagai direktur Dinas Rahasia Amerika Serikat, saya bertanggung jawab penuh atas setiap kelalaian keamanan di lembaga kami," ujar Cheatle.

"Saya akan melakukan segala cara untuk memastikan insiden seperti 13 Juli ini tidak akan terjadi lagi," imbuhnya.



Meski demikian, Cheatle menolak untuk menjawab pertanyaan dengan alasan penyelidikan internal sedang berlangsung.

Partai Republik dan Demokrat di Komite Pengawasan DPR tampak berang dengan aksi Cheatle yang menolak mengundurkan diri. Hal ini disampaikan oleh perwakilan Partai Republik Mike Turner, yang juga mengetuai Komite Intelijen DPR.

"Karena Donald Trump masih hidup, dan syukurlah dia masih hidup, Anda terlihat tidak kompeten," ujarnya.

"Jika Donald Trump terbunuh, Anda akan terlihat bersalah. Anda tidak hanya harus mengundurkan diri, tetapi jika Anda menolak untuk melakukannya, Presiden [Joe] Biden harus memecat Anda," imbuh Turner.

Sebelumnya, seorang laki-laki berusia 20 tahun memanjat atap dekat lokasi sebuah rapat umum Trump di Butler, Pennsylvania pada Sabtu, 13 Juli 2024. Pelaku melepaskan beberapa tembakan hingga melukai Donald Trump dan dua orang yang hadir dalam rapat umum tersebut, serta menewaskan seorang laki-laki lainnya.