Politikus Swedia Bakal Bakar Alquran Tiap Jumat Sampai Didukung Turki Masuk NATO

Rasmus-Paludan.jpg
(Fredrik Sandberg/TT News Agency/via REUTERS via VOA Indonesia)

RIAU ONLINE - Rasmus Paludan, seorang politikus sayap kanan Swedia, berjanji akan membakar salinan kitab suci Alquran setiap Jumat. Paludan akan berhenti ketika Turki mendukung Swedia masuk NATO.

Sebelumnya, Paludan membakar Alquran di dekat Kedubes Turki di Stockholm. Aksinya itu menuai kecaman dari berbagai kelompok dan negara-negara mayoritas Islam, termasuk Indonesia.

Paludan membakar kitab suci umat muslim itu sebagai bentuk protes terhadap Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang tidak mendukung Swedia menjadi bagian NATO.

"Saya akan nyatakan ini sebagai kesalahan Erdogan. Sampai saat ini dia tidak ingin mengizinkan Swedia bergabung dengan NATO," kata Paludan sebagaimana dimuat di Sputnik, dikutip dari kumparan, Senin, 30 Januari 2023.

"Saya harus mengajari dia mengenai kebebasan berbicara sampai ia benar-benar melakukannya," sambung Paludan.

Setelah di Swedia, Paludan membakar Alquran di depan Kedutaan Turki di Kopenhagen, Denmark, dan di dekat sebuah masjid pada Jumat, 27 Januari lalu. Dia bahkan berencana melakukan aksi yang sama di dekat Kedubes Rusia.



Paludan tak memerlukan izin untuk membakar Al-Quran. Ia hanya perlu memberi tahu aparat berwenang 24 jam sebelumnya.

"Saya tidak akan lagi membakar Al-Quran di depan Kedutaan Turki bila Swedia sudah masuk NATO," jelas Paludan.

Sementara itu, Presiden Erdogan sudah berulang kali mengecam aksi Paludan. Erdogan bahkan menegaskan tidak akan mendukung Swedia masuk NATO.

Sementara itu, Swedia harus mendapatkan dukungan dari seluruh negara anggota sebagai syarat yang harus dipenuhi agar bisa masuk NATO.

"Jika kalian mengizinkan tindakan semacam itu, jangan tersinggung, tapi kalian tidak akan menerima dukungan dari kami untuk bergabung dengan NATO," ujar Erdogan.

"Pemimpin Swedia seharusnya tidak mengharapkan dukungan kami," sambung Erdogan.

Kecaman juga telah dikeluarkan Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri atas pembakaran kitab suci umat Islam itu. Pembakaran Alquran itu juga dilakukan oleh politikus Belanda.

Massa Aksi 301 hari ini, Senin, 30 Januari 2023, menggelar unjuk rasa di dekat gedung Kedubes Swedia, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Massa mengecam pembakaran Alquran di Swedia, Belanda, dan Denmark. Mereka bahkan menyerukan pemutusan hubungan diplomatik.