RIAU ONLINE - Seorang pria Yaman melaksanakan umrah atas nama Ratu Elizabeth II diamankan pihak kepolisian. Pakar agama mengatakan, hal itu tidak diperlukan mengingat Ratu Elizabeth II memiliki agama yang berbeda.
Pria paruh baya itu kemudian viral di media sosial. Ia terlihat membawa kain putih bertuliskan harapan agar Ratu Elizabeth masuk surga.
Seperti dilansir dari Liputan6.com, menurut laporan Middle East Eye, pria itu diamankan polisi pada Senin, 12 September 2022. Polisi mengatakan, kasus ini sudah dilimpahkan ke kejaksaan untuk investigasi.
Pakar agama dari Universitas Al-Azhar menyebut Ratu Elizabeth II tidak perlu diwakilkan umrah karena bukan orang Muslim.
"Mendiang Ratu Elizabeth II tidak melakukan Haji atau Umrah karena ia bukan orang Muslim," ujar cendekiawan Ashraf Al-Najjar.
Namun, kata dia, diperbolehkan untuk mendoakan Ratu Elizabet II. "Nabi Muhammad berdoa untuk pria Yahudi yang meninggal ketika proses pemakamannya melewatinya," jelas Al-Najjar.
Ratu Elizabeth II, sesuai tradisi merupakan pengikut Gereja Inggris (Church of England). Penguasa monarki Inggris memiliki gelar Supreme Governor of the Church of England.
Raja atau Ratu Inggris lantas punya kekuasaan untuk mengangkat Uskup Agung, Uskup, dan Dean di Gereja Inggris.
Saat koronasi, Uskup Agung dari Canterbury (Archbishop of Canterbury) juga berperan untuk mentasbihkan raja atau ratu. Uskup Agung dari Canterbury adalah pemimpin Gereja Inggris. Kini, Raja Charles III menjadi Defender of the Faith.