RIAU ONLINE, WASHINGTON-Film Space Jam 2 atau Space Jam: A New Legacy sudah dirilis di bioskop Amerika Serikat mulai 14 Juli 2021.
Film yang dibintangi LeBron James tersebut menyita perhatian publik. Sebab, mereka penasaran apakah ada sesuatu yang baru dibandingkan dengan film pertamanya, yang dibintangi Michael Jordan. Ternyata, di awal kemunculan film tersebut ada yang memuji, namun tidak sedikit yang membenci.
Space Jam 2 muncul setelah 25 tahun film dengan judul yang sama dirilis. Rumah produksi Warner Bros. Pictures kali ini membuat perubahan, khususnya dari sisi bintang utamanya. Setelah premiere di Amerika Serikat beberapa waktu lalu, para kritikus film akhirnya menuliskan penilaian mereka tentang Space Jam 2.
Bilge Ebiri dari Vulture menuliskan bahwa Space Jam 2 kurang menggigit. Mungkin yang dimaksud dari sisi cerita. Sebab, Ebiri tidak sepenuhnya menilai film buruk film tersebut.
"Dalam skema besar, Space Jam yang baru, bukanlah film yang tidak kompeten. Ini bisa membuat dua jam dalam hidup kita berarti. Menyenangkan bagi orang tua, lalu bagus untuk merek tertentu, dan menyenangkan pemegang saham," ungkapnya.
Tapi ada beberapa reporter sekaligus kritikus film yang menilai Space Jam 2 kurang bagus. David Sims dari The Athletic menyebut bahwa Space Jam 2 tidak mengusung misi yang sama dengan pendahulunya. Justru film yang dibintangi LeBron James tersebut jadi ajang pamer keberhasilan Warner Bros. Pictures.
"Space Jam menduduki puncak kesuksesan di tahun 1996. Tidak ada yang bisa menyamainya. Meski sekarang mereka berusaha mengganti bintangnya, dan ingin mengulang kesuksesan film tersebut, saya rasa masih kurang. Lihat saja, ada adegan James dan Bugs Bunny memperlihatkan kembali adegan film lama Warner Bros, membuat orang-orang dipaksa mengagumi keberhasilan perusahaan itu," kata Sims dikutip dari mainbasket.com
Sementara kritik pedas disampaikan Frank Scheck dari The Hollywood Reporter. Space Jam 2 dianggap tidak jelas segmentasinya.
"Untuk siapa film ini ditujukan, tetap tidak jelas. Terlepas saya tidak tahu arah departemen pemasaran mereka," kata Scheck, dalam tulisannya. "Anak-anak mungkin tidak akan tahu seperti apa akting yang bagus, dan mungkin referensi sinematik yang bagus. Sementara orang dewasa akan bosan dengan efek-efek yang terlalu banyak. Terasa seperti menonton seseorang bermain video game."
Namun penilaian kritikus tidak bisa jadi bahan acuan. Semua orang, khususnya penggemar basket, ingin menyaksikan film tersebut. Rilis secara global akan dilakukan pada 21 Juli mendatang.