Winger Timnas Indonesia U-17, Nabil Asyura melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Maroko U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Kamis (16/11/2023) malam WIB. [Dok. PSSI/IG: TimnasIndonesia]
([Dok. PSSI/IG: TimnasIndonesia])
RIAU ONLINE, SURABAYA-Timnas Indonesia U-17 dibantai Maroko U-17 dalam matchday ketiga Grup A Piala Dunia U-17 2023, Kamis (16/11/2023). Peluang ke babak 16 besar pun hampir mustahil didapatkan.
Dalam pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, skuad Garuda Asia takluk dengan skor 1-3 dari tim berjuluk Singa Atlas.
Timnas Indonesia tertinggal dua gol lebih dulu setelah kebobolan oleh penalti Anas Alaoui pada menit ke-27 dan Ayoub Chaikhoun 12 menit berselang.
Nabil Asyura mampu memperkecil ketertinggalan tim asuhan Bima Sakti melalui tendangan bebas indah yang tak mampu dihalau kiper Taha Benrhozil pada menit ke-42.
Namun, Maroko U-17 masih terlalu tangguh di mana mereka menambah keunggulan di babak kedua lewat Mohamed Hamony pada menit ke-64.
Hasil ini membuat peluang Timnas Indonesia U-17 untuk melangkah ke babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023 menipis.
Garuda Asia kini cuma bisa lolos lewat jalur peringkat tiga terbaik, tetapi hal itu bergantung dari hasil dari tim-tim lain khususnya di Grup E dan F.
Melihat situasinya, Garuda Asia butuh keberuntungan besar. Mereka harus berharap agar duel Meksiko vs Selandia Baru (Grup E) dan Korea Selatan vs Burkina Faso (Grup F) berakhir tanpa pemenang.
Masalahnya, andai Meskiko imbang kontra Selandia Baru, poin wakil CONCACAF itu akan sama dengan Indonesia yakni dua.
Meksiko saat ini mengoleksi satu poin dengan selisih gol -2 (mencetak 3 gol dan kebobolan 5 kali) alias setara Timnas Indonesia.
Andai Meksiko mencetak gol dalam hasil imbang kontra Selandia Baru, mereka dipastikan bakal menjadi tim peringkat ketiga yang lebih baik dari Timnas Indonesia.
Jalannya Pertandingan
Timnas Indonesia U-17 langsung menggebrak di awal laga. Garuda menekan hingga mendapat tendangan sudut saat laga baru berjalan semenit meskipun umpan Ji Da Bin gagal menjadi peluang berbahaya.
Tak berselang lama, Maroko mendapatkan peluang emas. Berawal dari serangan balik, Mohamed Hamony melepaskan umpan yang berhasil diterima Ayman Ennair di dalam kotak penalti.
Namun, posisi tubuh Ayman Ennair tidak ideal sehingga dia harus berbalik badan sebelum melepaskan tembakkan yang pada ahirnya kurang akurat hingga cuma melenceng di sisi kiri gawang Garuda Asia.
Pada menit ke-6, Timnas Indonesia mendapat peluang berbahaya. Sepak pojok Figo Dennis berhasil dikuasai Arkhan Kaka yang kemudian melepaskan temkbakkan yang pada akhirnya masih bisa diamankan kiper lawan.
Pada menit ke-11, Maroko hampir menetak gol. Umpan silang salah satu pemainnya dihalau Ridzar Nurviat di kotak penalti tetapi si kulit bundar justru mengarah ke gawang sendiri meski pada akhirnya cuma menyamping.
Tak berselang lama, gawang Ikram Al Ghiffari benar-benar mendapat ancaman. Maroko memanfaatkan kemelut di depan gawang hasil umpan pojok sebelum Anas Alaoui melepaskan tembakkan ke gawang kosong yang masih bisa dihalau bek Indonesia.
Selepas momen itu, Maroko terus menerus mengurung pertahanan Indonesia. Mereka melakukan pressing tinggi dan berkali-kali mampu merebut bola di area pertahanan Garuda Asia.
Mereka kemudian mendapatkan peluang emas lewat skema itu pada menit ke-16. Maali merebut bola di luar kotak penalti untuk kemudian melepaskan tembakkan kaki kiri akurat yang masih mampu diamankan Ikram Al Ghiffari.
Petaka muncul bagi Indonesia pada menit ke-27. Upaya Welber Jardim untuk merebut bola dalam posisi 50:50 dengan Mohamed Hamony berujung hukuman penalti.
Anas Alaoui selaku eksekutor berhasil mencetak gol. Dia melepaskan tembakkan ke sisi kanan gawang dengan begitu tenang untuk membawa Maroko unggul 1-0.
Hanya berselang 12 menit, Garuda Asia kembali kebobolan. Ayoub Chaikhoun melepaskan umpan silang yang berhasil disambar Abdelhamid Ait Boudlal lewat sundulan akurat untuk merobek gawang Ikram Al Ghiffari.
Meski tertinggal 0-2, tim asuhan Bima Sakti tak menyerah. Nabil Asyura berhasil mencetak gol pada menit ke-42 lewat tendangan bebas keras yang menghujam ke sisi kanan gawang Maroko. Skor berubah 1-2.
Di babak kedua, Timnas Indonesia U-17 kembali mendapat tekanan hebat dari Maroko. Namun, Garuda Asia justru yang mendapat peluang emas pada menit ke-57.
Achmad Zidan yang masuk di babak kedua melepaskan tendangan bebas di sisi kanan luar kotak penalti. Bola terlihat dihalau pemain Maroko menggunakan tangan.
Wasit sempat mengulas insiden itu menggunakan video assistant referee (VAR), tetapi pada akhirnya menganggap hal itu bukan pelanggaran.
Pada menit ke-63, Welber Jardim menciptkan peluang berbahaya. Dia menyambar bola muntah lewat tendangan voli fist time. Meski meluncur deras, si kulit bundar cuma melenceng ke sisi kiri gawang Maroko.
Asyik menyerang membuat lini belakang Garuda lengah. Lewat serangan balik cepat, Maroko berhasil mencetak gol lewat Hamony pada menit ke-64.
Hamony mendapat umpan dari Maali di sisi kiri kotak penalti untuk kemudian melepaskan tembakkan mendatar yang berhasil melewati sela-sela kaki kiper Ikram. Skor pun berubah 3-1 untuk Singa Atlas.
Timnas Indonesia coba menyerang pasca kebobolan. Namun, segala upaya Garuda Asia pada akhirnya tidak berbuah hasil hingga kalah 1-3 dikutip dari suara.com
Susunan Pemain Maroko U-17 vs Timnas Indonesia U-17:
Timnas Maroko U-17 (5-3-2): Taha Benrhozil; Hamza Koutoune, Abdelhamid Ait Boudlal, Yasser El Aissati, Mohamed Hamony, Smail Bakhty; Ayoub Chaikhoun, Abdelhamid Maali, Mohamed Amine Katiba; Anas Alaoui, Ayman Ennair.
Pelatih: Said Chiba
Timnas Indonesia U-17 (4-3-3): Ikram Al Ghiffari; Welber Jardim, Iqbal Gwijangge, Sulthan Zaky, Ridzar Nurviat; Ji Da Bin, Figo Dennis, Hanif Ramadhan; Riski Afrisal, Arkhan Kaka, Nabil Asyura.
Pelatih: Bima Sakti