RIAU ONLINE, JAKARTA-Terlalu banyak permintaan PSSI tak lanjutkan naturalisasi Justin Hubner. Pemain belakang Wolverhampton Wanderers U-21 itu pun diminta untuk melepaskan segala atribut Timnas Indonesia.
Justin Hubner pun diminta meninggalkan segala sesuatu berbau Indonesia mulai dari lambang bendera hingga foto berseragam Garuda diminta oleh warganet melalui kolom komentar di Instagram.
Kepastian Justin Hubner batal dinaturalisasi disampaikan oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga. Dia mengatakan itu pada Senin (17/4/2023).
Menurut Arya, PSSI mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan proses naturalisasi Justin Hubner karena tidak sanggup dengan permintaan sang pemain.
"Jadi, kita tidak melanjutkan untuk naturalisasi terhadap Hubner, karena ada permintaan Hubner yang tidak bisa kita penuhi," kata Arya Sinulingga di GBK Arena, Jakarta, Senin (17/4/2023).
"Pokoknya ada yang tidak bisa kita penuhi, jadi kita tidak bisa melanjutkan."
Justin Hubner jadi satu-satunya dari tiga pemain keturunan yang batal dinaturalisasi PSSI. Sementara Ivar Jenner dan Rafael Struick disebut akan tetap menjalani proses perpindahan kewarganegaraan menjadi Indonesia.
"Nanti di Kemensetneg kita sudah bersurat dengan Kemenpora, kami kemudian, Menpora (Dito Ariotedjo) akan ke Kemensetneg untuk Jenner dan Struick itu akan kita proses," jelas Arya.
Kepastian Hubner gagal dinaturalisasi mendapat perhatian besar oleh warganet. Banyak dari mereka berbondong-bondong menuliskan komentar dalam salah satu unggahan foto di akun Instagram sang pemain dikutip dari suara.com
"Hapus bendera Merah Putih itu," tulis @alahsi**** merujuk pada biografi Instagram Justin Hubner yang menyandingkan bendera Indonesia dan Belanda.
"Hapus foto ini, kamu tidak pantas menggunakannya," tulis @awien_*** merujuk pada foto Justin Hubner yang menggunakan atribut Timnas Indonesia saat berkunjung ke markas PSSI di GBK Arena, Jakarta beberapa waktu lalu.
"Belum apa-apa sudah banyak mintanya," tulis @8ri***.
"Kamu bisa hapus foto ini dan pilihlah Belanda," tulis @central*****.