RIAU ONLINE - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana melakukan pengurangan terhadap jumlah bandara internasional di Indonesia.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut rencananya jumlah bandara internasional yang sebelumnya ada 32 akan dipangkas menjadi 15 saja.
Erick menyebut rencananya ini sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Kementerian BUMN melalui PT Angkasa Pura I dan II sebagai pengelola bandara siap melaksanakan rencana tersebut.
"Ada kesepakatan Pak Menhub kita akan membuka international airport itu 14-15 saja," ungkapnya kepada awak media usai Mandiri Investment Forum 2023, dikutip dari kumparan, Selasa, 21 Februari 2023.
Kendati ada pemangkasan, kata Erick pemerintah tetap akan membuka penerbangan internasional khusus umrah dan haji di bandara-bandara di daerah yang tidak termasuk dalam daftar 15 bandara internasional.
"Tetapi bagaimana airport ada di daerah-daerah yang tidak masuk di 15 ini, boleh. Hanya saja umrah dan haji. Jadi tidak ada alasan pemerintah tidak mendorong kesempatan daerah," jelasnya.
Erick memastikan, pemerintah tidak ingin membuka terlalu banyak bandara internasional di Indonesia. Sehingga, wisawatan domestik yang bepergian ke luar negeri di Indonesia pun tidak terlalu banyak pula.
Satu di puluhan bandara internasional di Indonesia adalah Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II. Bandara SSK II saat ini melayani penerbangan umrah dan perjalanan ke Malaysia.
Tentunya, Bandara SSK II tidak luput dari rencana pemerintah untuk memangkas jumlah bandara internasional di Tanah Air.
Jika rencana pemerintah untuk memangkas jumlah bandara internasional direalisasikan, maka, Bandara SSK II terancam menjadi salah satu bandara internasional yang akan dicabut statusnya sebagai bandara internasional.
Alhasil, warga Provinsi Riau harus melakukan perjalanan lewat transportasi laut, terutama untuk dapat mencapai Negeri Jiran. Warga Riau pun harus bersiap menggunakan Kapal Fery melalui pelabuhan Kota Dumai jika hendak bepergian ke Malaysia.