RIAUONLINE, PEKANBARU - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi kepada Panitia Pelaksana (Panpel) dan Manajemen PSPS Riau.
"Klub PSPS Riau melanggar Regulasi Liga 2 Tahun 2022/2023 dan Kode Disiplin PSSI Tahun 2018 karena Pemain Tim PSPS Riau atas nama Barnabas Sobor tidak menggunakan badges Liga 2 pada lengan kanan jersey dan terjadi penyalaan lebih dari 10 (sepuluh) buah flare oleh suporter PSPS Riau di Tribun Utara," tulis Komdis PSSI keterangannya, Jumat, 30 September 2022.
Sanksi ini merupakan buntut dari perusakan dan pembakaran bangku penonton di Stadion Utama Riau yang dilakukan suporter PSPS Riau saat tim kebanggaan mereka kalah oleh PSMS Medan dengan skor 3-4 dalam pertandingan yang berlangsung pada Kamis, 22 September 2022.
Suporter PSPS Riau melakukan perusakan stadion, termasuk merusak bangku stadion, dan membakar spanduk yang dibawa, serta diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran regulasi dan disiplin.
"Merujuk kepada Pasal 51 Ayat 1 Regulasi Liga 2 Tahun 2022/2023 jo Pasal 69 Ayat 1 dan Ayat 2 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018 jo Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4 dan Lampiran 1 Nomor 5 jo Pasal 13 Ayat 2 dan Ayat 3 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, Klub PSPS Riau dan Panitia Pelaksana Pertandingan PSPS Riau dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton (sebagai tuan rumah) sebanyak 3 (tiga) kali pertandingan berturut-turut dan berlaku sejak pertandingan terdekat," sebut Komdis PSSI.
PSPS Riau juga dikenakan denda oleh PSSI sebesar Rp 115 juta dan jika melakukan lagi, akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat.
Presiden Klub PSPS Riau, Norizam Tukiman, sangat marah atas tindakan suporter PSPS Riau yang terus mengintimidasi dirinya akhir-akhir ini. Norizam memastikan bahwa klub kebanggaan orang Riau, PSPS, tidak akan ada lagi di Kota Pekanbaru.
"Suporter minta saya keluar, maka saya keluar dari Pekanbaru. Saya keluar dan saya bawa PSPS Riau," tegas Nurizam dalam pesan singkatnya, Jumat, 30 September 2022.
Pria yang akrab disapa Bos Zam itu memastikan PSPS Riau tak lagi ada di Pekanbaru, jika suporter tak masih bertindak anarkis dan kasar.
Pasalnya, suporter PSPS Riau sebelumnya telah bertindak anarkis dan merusak tatanan sepakbola Indonesia. Para suporter yang marah atas kekalahan PSPS Riau saat berhadapan dengan PSMS Medan melakukan perusakan di Stadion Utama Riau.