(Liputan6.com)
Rabu, 31 Juli 2024 10:35 WIB
Editor: Yola Ristania Vidiani
(Liputan6.com)
RIAU ONLINE - Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan bos TikTok Shou Zi Chew dan bos YouTube, Neal Mohan di sela-sela agenda Olimpiade Paris 2024. Erick bahkan mengajak kedua bos platform media sosial itu berkunjung ke Indonesia untuk membahas peluang investasi.
Erick menyebut ada peluang ekonomi digital Indonesia yang bisa dimanfaatkan. Kedua bos media sosial itu pun berjanji bakal ke Indonesia.
“Ini yang kemarin salah satu yang kita bicarakan dengan mereka dan mereka melihat sebuah hal yang positif mereka janji mau ke Indonesia tapi saya belum dapat black and white-nya mereka mau datang,” ungkap Erick, dikutip dari Liputan6.com, Rabu, 31 Juli 2024.
Erick tak segan membawa keduanya bertemu Presiden Joko Wiodo (Jokowi) maupun Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Meski begitu, ia belum memastikan keduanya akan datang ke Tanah Air, terutama untuk membahas investasi di RI.
“Saya tunggu aja saya bilang kalau memang nanti mereka ke Indonesia ya saya siap mempertemukan mereka dengan Presiden Pak Jokowi ataupun Pak Prabowo ke depan. Tetapi diskusinya yang sehat bagaimana membangun investasi dan juga melindungi daripada tadi aset kebudayaan Indonesia yang sudah baik,” urainya.
Baca Juga
Erick menyebut pertemuan itu bukan sesuatu yang disengaja, melainkan dalam sebuah pertemuan anggota International Olympic Committee (IOC). Memanfaatkan kesempatan itu, Erick bicara peluang investasi di Indonesia.
"Nah, kebetulan saya dapat kesempatan duduk waktu itu dengan Neil Mohan daripada CEO Youtube, lalu juga CEO TikTok Shou ya lucu aja gitu ketika ada dua perusahaan besar bersaing duduk di satu meja,” ucapnya.
Erick lantas menyampaikan peluang investasi di sektor ekonomi digital Indonesia, yang nilainya ditaksir mencapai Rp 4.500 triliun.
Dia berharap, dua perusahaan raksasa itu mau untuk menanamkan modalnya ke Indonesia.
"Di situ ya kesempatan saya pitching. Pitching dalam arti bahwa ekonomi digital di Indonesia itu potensinya luar biasa akan menyampai Rp 4.500 triliun dan di mana kita berharap mereka berinvestasi tetapi juga investasi yang baik,” urai Erick.
Pada konteks investasi ini, Erick menegaskan enggan Indonesia sebatas dijadikan target pasar atau market. Tapi dia ingin lebih dari itu. Bahkan, soal investasinya pun, dia meminta nilainya bisa lebih besar dari negara lain.
"Jadi kalau misalnya di Thailand 1, ya di Indonesia 3. Itu juga saya sampaikan ke YouTube dan TikTok, bahwa potensi ini harus digarap bersama-sama, jangan hanya di Indonesia sebagai market," pungkasnya.