Rekor, Cabai dan Bawang Picu Inflasi di Pekanbaru Dekati Puncak Tertinggi

Pedagang-cabai-di-pasar-agus-salim.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Angka inflasi di Kota Pekanbaru meningkat pada Mei 2024 yakni sebesar 0,52 persen. Ada peningkatan 0,07 persen dibandingkan pada April lalu.

Asisten II Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, tak menampik bahwa Pekanbaru mengalami inflasi yang cukup besar. Bahkan inflasi Kota Pekanbaru berdasarkan years on years mencapai 3,39 persen.

"Margin yang telah ditetapkan pemerintah itu memang 2,5 persen plus minus 1, artinya tertinggi itu ditarget 3,5 persen, dan kita masih dalam range itu," ujar Ingot, Rabu 12 Juni 2024.

Dirinya menilai angka tersebut sudah hampir mendekati puncak tertinggi. Pemerintah Kota Pekanbaru tentunya perlu melakukan upaya-upaya konkret.

"Insyaallah dalam beberapa hari ini kita akan lakukan intervensi. Dinas Ketahanan Pangan sudah lakukan gerakan pangan murah, kemudian koordinasi dengan daerah penghasil," ulasnya.


Lebih jauh Ingot menyampaikan, sejauh ini penyumbang utama inflasi di Kota Pekanbaru masih disebabkan oleh harga bahan pokok. Sejumlah kebutuhan pokok pemicu inflasi yakni cabai dan bawang merah.

Apalagi Pekanbaru masih menyuplai stok bahan pokok dari provinsi tetangga. Naiknya harga cabai di Pekanbaru juga disebabkan bencana alam yang melanda Sumatera Barat beberapa waktu lalu.

"Bencana alam di Sumatera Barat mengganggu sentra penghasilan cabai, dan jalan longsor kemarin sempat mengganggu distribusi, yang mengakibatkan kenaikan," bebernya.

Harga beras yang mengalami kenaikan juga menjadi penyebab inflasi. Pemerintah sejak awal Juni 2024 resmi menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras di seluruh Indonesia.