RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan nilai ekspor Riau pada Maret 2024 sebesar US$ 1,38 miliar, mengalami kenaikan 12,80 persen dibanding ekspor Februari 2024.
Demikian juga ekspor nonmigas Maret 2024 sebesar US$ 1,22 miliar, mengalami kenaikan sebesar 11,56 persen dibanding ekspor nonmigas Februari 2024.
"Sehingga kontribusi seluruh ekspor Riau terhadap nasional sebesar 6,17 persen," ujar Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, Selasa 22 April 2024.
Ia menjelaskan, dari 10 golongan barang ekspor, kenaikan terbesar terjadi pada kelompok Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 102,87 juta, diikuti dengan Kertas dan Karton sebesar US$ 10,94 juta, Berbagai Makanan Olahan sebesar US$ 6,41 juta, Bahan Kimia Organik sebesar US$ 6,27 juta, Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 5,45 juta, serta Tembakau sebesar US$ 1,08 juta.
Sebaliknya, golongan yang mengalami penurunan terdalam terjadi pada Berbagai Produk Kimia sebesar US$ 6,68 juta, Bahan-bahan Nabati sebesar US$ 6,38 juta, Ampas dan Sisa Makanan Industri sebesar US$ 1,65 Juta, dan Serat Stapel Buatan sebesar US$ 0,80 juta.
"Komoditas utama yang diekspor pada periode tersebut adalah Minyak kelapa sawit dan fraksinya, pulp kayu kimia, serta berbagai produk kimia," jelasnya.
Lanjut Asep, sedangkan secara kumulatif nilai ekspor Riau Januari-Maret 2024 sebesar US$ 4,12 miliar atau mengalami penurunan sebesar 12,79 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
"Begitu pula juga ekspor nonmigas sebesar US$ 3,66 miliar, mengalami penurunan sebesar 16,20 persen," pungkasnya.
Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai US$ 621,55 juta (16,99 persen), diikuti India dengan nilai US$ 457,58 juta (12,51 persen), dan Malaysia US$ 212,77 juta (5,82 persen).