RIAU ONLINE, PEKANBARU - Naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini yang mencapai Rp 16.000 turut menjadi pemicu meningkatnya harga emas termasuk di Kota Pekanbaru.
Penjual emas di Pasar Cik Puan Kota Pekanbaru, Ernita, turut mengeluhkan naiknya dolar yang berdampak pada harga emas. Kondisi juga dipicu adanya konflik antara Israel dan Palestina.
"Berpengaruh lah, karena harga dolar naik makanya harga emas jauh, ditambah lagi dengan perang Israel dan Palestina yang bikin harga emas jadi terbang," keluhnya, Selasa 31 Oktober 2023.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kenaikan harga emas sudah jauh meningkat dari pekan lalu berkisar dari Rp 2.200.000, naik menjadi Rp. 2.350.000 per satu emas.
"Apalagi harga emas internasional saat ini sudah Rp 980 ribu, dan kami jual kisaran harga Rp 996 ribu per gramnya," jelasnya kepada RIAU ONLINE.
Ernita mengatakan, kenaikan harga emas turut berpengaruh terhadap daya minat masyarakat untuk membeli emas. Ketika harga sedang tinggi, masyarakat cenderung lebih banyak menjual emas ketimbang membeli.
"Dengan jenis emas 22 saja terdapat 2 jenis kadarnya 70 persen berkisaran Rp 700 ribu, dari Rp 650 ribu, sedangkan emas dengan kadar 50 persen berkisaran Rp 400 ribu, dan emas 24, harga 1 emas senilai Rp 2.350.000. Sedangkan emas antam bisa mencapai Rp 1.130.000 per gramnya," jelasnya.
Ernita mengungkapkan, kenaikan harga emas turut mempengaruhi penjualan. Namun, dengan begitu masyarakat juga diuntungkan dengan kenaikan harga emas ini.
"Tapi bagus kalau menjual konsumen yang untung. Jadi manfaat pas di harga tinggi dilepas dulu, masalahnya emas ini stagnan nanti turun kadang naik turun," ungkapnya.
Ernita berharap harga emas bisa kembali stabil. Sehingga penjual dan pembeli emas bisa sama-sama untung.
Artikel ini ditulis Anggi, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE