Proyek IKN hingga Korupsi Disoroti Asing: Bagus di Brosur, Tapi Sepi Investor

Jokowi-pantau-pembangunan-IKN.jpg
(Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden via Kumparan)

RIAU ONLINE - Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang dilakukan pemerintah Indonesia disoroti media asing ternama asal Amerika Serikat (AS), Bloomberg.

Dalam laporan bertajuk "Ambitious Plans to Build Indonesia a Brand New Capital City Are Falling Apart" yang dilansir dari Suara.com, Rabu, 21 Desember 2022, Bloomberg menyoroti masa depan proyek IKN setelah Presiden Jokowi lengser pada 2024 mendatang.

Terlebih lagi, belum ada satu pun investor yang tertarik ikut serta setelah 3 tahun proyek ini diumumkan.

Bloomberg bahkan menyindir tampilan brosur IKN Nusantara yang tampak menarik, tapi disebut memiliki pembiayaan yang masih tidak jelas.

"Apa yang tidak mereka tunjukkan dengan jelas adalah di mana Indonesia akan menemukan US$ 34 miliar untuk membangun ibu kota baru dari awal," tulis Bloomberg dalam laporannya.



Selain itu, Bloomberg juga menyoroti periode Presiden Jokowi yang hanya tersisa 18 bulan. Sementara, tak satu pun investor yang sepenuhnya berkomitmen untuk membiayai proyek IKN.

Presiden sebelumnya pada 2 Desember 2022, berkata ada permintaan tinggi investasi di IKN. Namun, Bloomberg mencaat bahwa belum jelas terkait ada atau tidaknya kontrak mengikat yang telah ditandatangani.

Sejumlah perusahaan dari China, Korea Selatan, Malaysia, dan Uni Emirat Arab baru menandatangani letter of intent.

Masalah korupsi, kronisme, dan birokrat yang lambat di Indonesia, serta pertumbuhan ekonomi yang kurang kuat dibandingkan Vietnam dan Filipinan, juga tak lepas dari sorotan Bloomberg. Menurutnya, masalah tersebut turut mempengaruhi minat investor untuk menambah modal di Indonesia