RIAUONLINE, PEKANBARU - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk berhasil mencatat pertumbuhan kinerja yang signifikan dan berkualitas sepanjang pertengahan tahun 2022. Hal ini disampaikan dalam acara Public Expose Live 2022 secara virtual, Kamis, 15 September 2022.
Di tengah kondisi perekonomian yang menantang akibat gejolak ekonomi global, pada kuartal II/2022, BSI mampu membukukan laba bersih mencapai Rp 2,13 triliun, tumbuh 41,31% year on year (yoy).
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan kinerja BSI yang solid pada pertengahan tahun dipengaruhi oleh kemampuan perseroan menjaga keseimbangan seluruh rasio keuangan sehingga bertumbuh sehat dan intermediasi yang terus membaik.
Hal tersebut mendukung profitabilitas BSI terus meningkat, dengan laba bersih tumbuh double digit menjadi Rp 2,13 triliun per Juni 2022.
“BSI semakin optimistis bahwa dengan dukungan berbagai pihak kepada BSI akan semakin memperkokoh kinerja perseroan sehingga pada akhir tahun nanti capaian perseroan akan dapat memenuhi target yang diharapkan. Berbagai aksi korporasi yang akan dilakukan perseroan pada tengah tahun ini juga menjadi salah satu strategi untuk menguatkan BSI dari sisi aspek permodalan,” kata Hery, Kamis 15 September 2022.
Lebih jelas, kinerja positif tersebut didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 244,66 triliun, tumbuh 13,07% dengan proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito.
Kepercayaan masyarakat terhadap tabungan BSI menghantarkan tabungan BSI berada pada posisi Top 5 industri perbankan nasional. Apalagi tabungan wadiah menjadi salah satu produk yang diminati masyarakat karena bebas biaya administrasi bulanan dengan fasilitas e-banking yang modern dan mudah diakses, sedangkan dari sisi bank menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan efisiensi bagi hasil.
Kinerja positif pun didukung oleh pembiayaan yang tumbuh dan sehat. Pembiayaan BSI secara keseluruhan sebesar Rp 191,29 triliun tumbuh 18,55%. Segmen pembiayaan terbesar yang menyokong capaian tersebut di antaranya pembiayaan mikro tumbuh 31,13%, pembiayaan konsumer tumbuh 21,66%, pembiayaan wholesale tumbuh 20,34%, pembiayaan kartu tumbuh 22,87% dan gadai emas tumbuh 20,07%. Raihan ini juga didukung NPF Nett sebesar 0,74%.
Adapun cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93%. Kinerja yang solid dan sehat juga ditunjukan dari pertumbuhan aset sebesar 12,46% secara yoy menjadi Rp277,34 triliun. Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50%.
“Untuk ke depannya, BSI akan fokus pada investasi berkelanjutan serta pengembangan islamic ecosystem sesuai dengan semangat ekonomi hijau berlandaskan ESG (Environmental, Social, and Governance) yang saat ini sedang diperkuat oleh pemerintah dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sejalan semangat transformasi di tubuh BSI,” pungkas Herry.
Sebelumnya, Public Expose LIVE 2022 diselenggarakan PT Bursa Efek Indonesia bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan rangkaian dari peringatan 45 Tahun diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia.
Sebanyak 54 perusahaan tercatat berpartisipasi menyampaikan pemaparan kinerja dan rencana kepada publik.