Aktivitas program Smile yang diluncurkan oleh industri kelapa sawit Kao Corporation, Apical Group dan Asian Agri.
(Istimewa)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Di awali pada tahap 1, Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Inti Indosawit Subur dari Asian Agri dan Asosiasi Putra Tunggal ditandatangani pada Januari 2022 untuk membantu petani swadaya dalam meningkatkan hasil dan mata pencaharian mereka.
Hingga saat ini, 239 petani swadaya Smile Fase 1 di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, berpartisipasi dalam audit RSPO Tahap 1 sejak 18 hingga 21 April 2022 lalu.
Head of Partnerships Asian Agri, Rudy Rismanto mengatakan petani swadaya yang tersisa di bawah SMILE tahap 1 yang berlokasi di Riau dan Jambi, akan menjalani audit RSPO tahap 1 pada Q3 tahun 2022.
"Pencapaian Tahap 1 program SMILE (2020-2022) dilaksanakan dari total 2.376 ha dari 781 petani sawit swadaya di Riau, Sumut dan Jambi sudah mencapai 697 petani (89 persen)," katanya saat menghadiri acara halal-bihalal dengan awak media, Kamis 13 Mei 2022.
Dijelaskan Rudy, untuk Sumut, program SMILE dilakukan di Koperasi Konsumen Tebing tinggi Pangkatan Sejahtera (239 petani) dengan luas kebun sawit 941 ha, 685 ha diantaranya telah mengikuti main audit RSPO (19-20 April 2022) dengan hasil terbaik, zero finding.
Sedangkan untuk Riau, dilakukan di Asosiasi Anugerah (340 petani) dengan luas kebun sawit 751 ha, 769 ha sedang dalam proses pendaftaran membership RSPO dan selanjutnya di Jambi dilakukan di Asosiasi Putra Tunggal (202 petani) dengan luas kebun sawit 684 ha, 377 ha sedang dalam proses pendaftaran membership RSPO.
"Membangun pengetahuan teknis mereka, SMILE tidak hanya meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga membuka jalan menuju sertifikasi RSPO. Hingga akhir 2021, program ini telah memberikan manfaat positif bagi sekitar 697 petani swadaya atau 89 persen dari jumlah target SMILE tahap 1," imbuhnya.
Sehingga, dari pencapaian kelulusan hasil Main Audit tersebut, maka Badan Sertifikasi RSPO akan mengeluarkan Sertifikat RSPO kepada Koperasi Konsumen Tebing Tinggi Pangkatan Sejahtera. Setelah Koperasi Konsumen Tebing Tinggi Pangkatan Sejahtera bersertifikasi RSPO, maka Koperasi dapat mengklaim kredit (Premium RSPO) melalui Palm Trace. Setiap tahun akan dilakukan Audit Surveilans RSPO selama 5 tahun (1 siklus).
Sementara itu, Hadi Susanto selaku Sustainability Apical Group menambahkan kemajuan petani swadaya di bawah tahap 1 akan terus dipantau, sementara persiapan akan dilakukan untuk proses sertifikasi RSPO bagi petani swadaya yang telah terdaftar di bawah tahap 2.
“Komitmen terbesar kami adalah untuk dapat fokus pada manfaat dan dampak positif bagi para pemangku kepentingan, khususnya petani dan masyarakat sekitar sesuai dengan visi kami yang terkait erat dengan filosofi bisnis yang berlandaskan 5C’s, yakni untuk melakukan apa yang terbaik bagi masyarakat, negara, lingkungan dan pelanggan kami. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mencapai lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) yang baik seiring dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB (UNSDG) yang diprioritaskan,” jelasnya.
Dikatakannya, salah satu upaya mencapai manfaat positif yang berdampak bagi masyarakat dari Apical Group dan Asian Agri adalah pada saat keduanya mengadakan bazaar Ramadan di wilayah operasi perusahaan bulan lalu.
Melalui ketersediaan 45.000 liter minyak goreng dengan harga terjangkau dalam upaya membantu masyarakat di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan perayaan Idul Fitri baru-baru ini. Bazaar Ramadan ini merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas.
"Dengan peluncuran kerangka keberlanjutan kami baru-baru ini, Apical 2030 dan Asian Agri 2030 akan menjadi upaya dan tonggak dalam mengambil langkah kami dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik. Visi 2030 akan membantu mendorong perubahan transformatif dan berkelanjutan untuk menciptakan dampak sosial, lingkungan, dan bisnis yang positif," pungkasnya.