Usaha Rempeyek Novita Nusantara, Manjakan Konsumen dengan Pesanan Online

Rempeyek-Novita-Nusantara.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kehilangan sosok ayah tercinta tak menyurutkan tekad Novita Anggraini untuk mengembangkan usaha miliknya. Ia memulai bisnis rumahan sejak kepulangan ayahnya ke pangkuan ilahi pada 2018 silam.

Keseriusan Novita dalam menjalankan serta mengembangkan bisnis usahanya tidak setengah-setengah. Kini bersama sang ibu, Nawang Sari, ia sudah bisa menikmatinya. Ia memulainya dengan membuat rempeyek diberi nama Rempeyek Novita Nusantara.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini dibangunnya dari nol di Kota Pekanbaru. Mengambil nama nusantara, rempeyek ini ternyata sudah melalang buana ke penjuru negeri di tanah air. Selain di Pekanbaru serta kabupaten dan kota di Provinsi Riau, pesanannya juga sudah dinikmati oleh warga Jakarta, Medan, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.

Rempeyek Novita Nusantara

Anak pertama dari dua bersaudara ini punya cara sendiri memanjakan para konsumen. Dalam menjalankan bisnisnya, Novita memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Ia memasarkan Rempeyek Novita Nusantara melalui website, toko online dan media sosial.

Tak hanya itu, proses pemesanan dan pengantaran produk juga bisa dilakukan lewat online. Apalagi di masa pandemi Covid-19, banyak aktivitas dibatasi termasuk bidang usaha.

"Konsumen tetap bisa menikmati cita rasa Rempeyek Novita Nusantara. Mereka bisa memesan lewat telepon, WA, maupun website. Bagi yang pesan online di dalam wilayah, dan ingin diantar juga bisa. Kita bakal antar pesanan lewat jasa ojek online," ujar Novita, Senin (25/10/2021), kepada RIAUONLINE.CO.ID.

Gadis akrab disapa Ovy ini memulai usaha ini sejak usianya 22 tahun. Rutinitas tersebut ia lakukan sembari kuliah di Universitas Muhammadiyah Riau hingga meraih gelar Sarjana Ekonomi.

"Kala itu kita cuma punya dua karyawan, jadi harus berbagi dengan jadwal kuliah. Ovy menjadikan orangtua sebagai penyemangat untuk terus mengelola bisnis ini. Apalagi bisnis ini turun-temurun. Hasilnya sangat lumayan, apalagi untuk biaya kuliah, jajan dan keperluan lainnya. Sangat membantu," ceritanya.

Usaha makanan ringan miliknya juga tergabung dalam Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Rempeyek Novita Nusantara menyajikan aneka rasa. Di antaranya rasa ikan, kacang, udang, ebi, kacang hijau.

Harganya pun bervariasi sesuai ukuran kemasan, dimulai dari Rp 10 ribu. Namun, kata Ovy, tak jarang orang memesan sekaligus banyak. Ada juga pesanan hingga belasan bahkan puluhan kilogram untuk dibawa sebagai oleh-oleh ke luar kota.

Ovy mengatakan, usaha miliknya kini dirancang dengan manajemen smart, dan terus mengalami perkembangan. Diakuinya, usaha dijalaninya tersebut juga didukung teman-temannya, terutama promosi. Ia menyadari, menjalani bisnis kuliner saat ini sangat menjanjikan di Kota Pekanbaru.

Apalagi produk ia produksi, banyak disenangi masyarakat, ditambah lagi memiliki ciri khas yang berbeda. Dengan berbagai kelebihan tersebut, Ovy meyakini, usaha digelutinya tersebut bisa bertahan lama. Namun demikian, hal tersebut juga tidak akan berjalan dengan mulus tanpa manajemen yang baik.

"Ketika produk kita sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, maka kita harus benar-benar pertahankan rasa dan kualitasnya,” ujarnya.



Usaha bisnis makanan ringan Rempeyek Novita Nusantara juga mendapat apresiasi dari Ketua Umum (Ketum) Pengurus Usaha Kecil Menengah Industri Kecil Menengah (UKM IKM) Nusantara, Chandra Manggih Rahayu. Ketika itu, Ovy menjadi sorotan khusus sang Ketum, karena pelaku usaha UKM IKM ini dari kelompok milenial yang berhasil.

Ovy menceritakan, Chandra Manggih Rahayu begitu kagum melihat sosok anak muda perempuan, namun tak segan-segan menggeluti usaha UKM IKM. Ia merasa mendapatkan semangat baru untuk terus maju mengembangkan bisnis rumahan ini.

"Saya yakin, siapapun orangnya, pasti bisa berkarir. Memanfaatkan waktu selagi muda, sepanjang ada niat dan kesempatan. Intinya, jangan cepat menyerah dan tak kenal lelah," ujarnya.

Perempuan muda menguasai bela diri Karate ini berkeinginan usahanya ini bisa menjadi produk oleh-oleh khas dari Pekanbaru. Ia ingin bisa membantu UMKM di kota ini serta mengatasi pengangguran. Ovy terus mengembangkan agar mampu menciptakan lapangan kerja dengan bisnis rumahan ini. "Alhamdulillah kalau kita selalu berusaha, tentu kendala ini bisa kita lalui," ulasnya.

Gadis berkerudung yang juga menjadi sekretaris di UKM-IKM Nusantara Provinsi Riau ini menyebut, ia sempat takut saat hendak merintis usaha. Namun, dorongan semangat terus mengalir dari saudara maupun sahabatnya. Bahkan dorongan semangat terkadang berasal dari pedagang lainnya sembari berbagi pengalaman memasarkan produk. 

“Jangan ragu memulai hal sering dianggap kecil, namun jika kita tekun akan menjadi besar. Untuk mendapatkan pundi-pundi itu, butuh waktu,” papar Ovy.

Usaha Rempeyek Novita Nusantara dijalankan Ovy bersama ibunda tercinta dibantu sejumlah anak kosnya. Ia punya harapan bisa membuka gerai rempeyek dengan konsep modern. Namun tetap ada cita rasa tradisional mampu menjadi ciri khas.

"Alhamdulillah, niat yang membuat semua ini berjalan begitu cepat. Doa ibu yang membuat semua ini berjalan sedemikian baiknya. Karena semua sudah ada yang mengatur, Allah menjadi penentu yang mana baik untuk kita tempuh," ujar gadis berparas ayu ini.

Terima Orderan Hingga Jakarta

Kerja keras Ovy bersama ibunda mulai membuahkan hasil. Produknya tidak cuma menyasar pasar di Kota Pekanbaru. Produk Rempeyek Novita kini sudah dipasarkan ke sejumlah daerah di Riau. Bahkan hingga Jakarta, Medan dan Tanjung Pinang. Ia bersyukur, produk Rempeyek Novita Nusantara mendapat tanggapan positif.

"Makanya Ovy berharap bisa terus mengembangkan usaha rempeyek ini. Serta berbagi pengalaman berwirausaha," ujarnya.

Rempeyek Novita Nusantara

Ia menyebut, selama ini berbagai kalangn telah menjadi pelanggan Rempeyek Novita. Mulai dari pelanggan dari masyarakat biasa hingga pejabat, komunitas maupun rekan-rekan Novita sendiri. Ovy mampu memproduksi pesanan khusus hingga 100 kilogram jelang Idul Fitri. Dia tak kenal lelah mengenalkan produknya ke berbagai tempat.

Dalam pengembangan usahanya Novita tidak ingin ketinggalan teknologi digital dalam pemasaran. Ia juga menggandeng Tokopedia agar usahanya mendunia secara online. Dari usahanya, kini di usia mudanya Novita sudah bisa menggaji beberapa orang karyawan.

"Rempeyek Novita untuk wilayah Kota Pekanbaru sudah tidak asing lagi. Selain rasanya gurih, Rempeyek Novita ini juga dijadikan produk oleh-oleh bagi wisatawan lokal maupun luar Kota Pekanbaru," ujarnya.
Menurut Ovy, selain dipasarkan secara online, produk Rempeyek Novita bisa di dapatkan di Tokonya di Jalan Panglima No 06, Kelurahan Air Hitam, Payung Sekaki, Pekanbaru.

Menurutnya, Tokopedia merupakan perusahaan teknologi Indonesia dengan misi mencapai pemerataan ekonomi secara digital. Sejak didirikan pada tahun 2009, Tokopedia telah bertransformasi menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara.

"Saya ingin rempeyek saya ini bisa dikenal keluar daerah. Dan bisa dipasarkan secara online," harap Novita.

Ia menilai, untuk pemerataan ekonomi secara digital memang harus didukung oleh unicorn yang dapat merangkul UMKM, sehingga bisa menjadi wadah untuk UMKM memasarkan produknya.

"Bagi Saya transformasi penjualan secara digital itu sangat baik. Seharusnya bisa di gunakan pelaku UMKM, sehingga produk-produknya bisa go internasional dan itu merupakan industri 4.0. Kerja saat pemerintah dengan pihak terkait harus saling bersinergi untuk pemerataan ekonomi secara global" ungkap Novita.

Berbagai Ilmu kepada Pedagang Kaki Lima

Sebagai pengusaha muda, Novita tak segan berbagi kiat sukses kepada para pengusaha UMKM lainnya. Satu pengalaman tidak terlupakan kala berbagi dengan para pedagang kaki lima. Gadis berparas ayu ini juga berbagi ilmu untuk memasarkan produknya. Tak hanya itu, para pedagang juga bisa mencicipi produk rempeyek tersebut.

"Jangan ragu untuk memulai usaha yang dianggap kecil, karena jika kita tekuni akan menjadi besar. Untuk mendapatkan pundi-pundi itu dibutuhkan waktu," katanya mengingatkan.

Menurutnya, semua dimulai dari langkah awal dan bagaimana menatanya. Tidak perlu takut untuk mencoba. Setelah berjalan, maka cobalah bertahan menjalaninya. Ovy berkeinginan pedagang kaki lima mampu membentuk simpul untuk pengembangan usahanya.

Ovy menjelaskan, saat ini generasi milenial terlihat ragu merintis usahanya sendiri. Ia mencontohkan, keraguan itu muncul karena kurangnya dukungan atau banyak orang meragukan usaha akan dirintisnya. "Dari awal sudah banyak banget pertanyaan seperti saya ingin mulai usaha. Tapi banyak yang nggak mendukung saya, atau saya ingin buat usaha tapi banyak banget yang meragukan saya," ujarnya.

Harapan Novita agar generasi muda berani untuk mengeluarkan idenya agar tidak ada lagi kemiskinan baru. "Untuk mengurangi kemiskinan baru, adalah berani membuka peluang sejak dini," papar sulung yang juga hobi menulis ini.