WAKIL Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, saat memanen secara mekanisasi pertanian jagung hibrida ditanam petani Koperasi Riau Tani Berkah Sejahtera, Senin (21/6/2021), di Palas, Agrowisata, Rumbai Barat, Pekanbaru.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, mendukung panen raya jagung hibrida dengan cara mekanisasi alat pertanian yang dilakukan oleh petani tergabung dalam Koperasi Riau Tani Sejahtera (RTBS), Senin (21/6/2021), di Palas, Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai Barat, Pekanbaru.
Diharapkan dari panen raya jagung hibrida di lahan seluas 10 hektare (Ha) tersebut, tercipta ketahanan pangan di Kota Pekanbaru, seperti selama ini diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dari panen jagung hibrida di atas lahan seluas 10 Ha tersebut, diperoleh hasil sebanyak 7 ton per Ha.
"Presiden Joko Widodo menginginkan terciptanya ketahanan pangan di masyarakat. Sehingga kita tak bergantung pada impor lagi. Impor itu sudah seperti kebiasan (harus ditinggalkan) dan keberpihakan kepada petani," ungkap Wamentan Harvick Hasnul Qolbi, saat panen raya jagung hibrida di Palas, Rumbai Barat.
Saat panen raya tersebut, diperlihatkan mekanisasi panen jagung menggunakan mesin hervester, memisahkan batang jagung dengan bongkol jagung.
Tak hanya itu, petani tergabung dalam Koperasi RTBS juga memperlihatkan kepada Wamentan Harvick, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, dan Wali Kota Pekanbaru Firdaus, bagaimana mesin dimiliki mampu memilah bongkol jagung menjadi pipil jagung.
Bukan hanya itu, Koperasi RTBS juga memperlihatkan kepada Wamentan Harvick bagaimana mereka menggunakan mesin untuk menanam bibit jagung di lahan pertanian.
"Tadi kita melihat bagaimana Riau terutama Pekanbaru melakukan modernisasi pertanian. Ini sesuai arahan Pak Presiden, petani berdasi, koperasi bentuk corporasi, tentu pendapatan meningkat. Persoalan utama pertanian di Riau bagaimana membangun trust sehingga petani nyaman, produksi akhirnya juga meningkat, dan tentu saja surplus," jelas Wamentan Harvick.
Sementara itu, Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Afrizal Nasution mengatakan, rata-rata produksi pertanian di Riau tahun 2020 mencapai 39.714 ton atau memiliki kapasitas 47 ton per Ha dengan luas tanam 14.800 Ha.
"Ke depannya, para petani, koperasi, bisa menjalin kerjasama dengan BUMD maupu BUMDes di Riau," jelasnya.
Sedangkan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, menjelaskan, panen jagung hibrida dilakukan Koperasi RTBS merupakan bentuk ketahanan pangan di Pekanbaru.
Ia menjelaskan, sesuai namanya, Kelurahan Agrowisata, maka kawasan ini akan menjadi wilayah agrowisata dan penanaman pertanian, seperti jagung dilakukan Koperasi RTBS.
"Panen jagung ini bentuk ketahanan pangan yang dilakukan petani dan masyarakat. Tentu ada peran para penyuluh pertanian serta pemerintah mewujudkannya," ungkap Firdaus.
Ketua Riau Tani Berkah Sejahtera, Irvan Kasogi mengatakan, lahan pertanian yang dikelola petani tergabung dalam koperasi dipimpinnya telah menggunakan mekanisasi.
Ia meminta dukungan semua pihak, sehingga apa menjadi instruksi Presiden Joko Widodo berupa ketahanan pangan, dapat terwujud di Provinsi Riau.
Tak hanya ketahanan pangan, jelas Irvan, Koperasi RTBS juga melakukan mekanisasi pertanian mulai menanam jagung yang mampu dilakukan di atas lahan seluas 500 Ha.
"Satu set alat mekanisasi ini bisa maksimal bekerja di lahan 100 Ha. Kita menargetkan 500 Ha," jelasnya.