Hujan Sebentar Langsung "Berkuah" Roni: Ada Masalah Kelola di Kota Kita

Hujan-di-pekanbaru.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Polemik permasalahan  banjir tidak kunjung usai. Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla mengatakan, hujan di Kota Pekanbaru belum termasuk intensitas tinggi. 

Menurut Roni, intensitas tinggi itu hampir setiap hari hujan, kemudian volumenya tinggi, tapi di Kota Pekanbaru tidak seperti itu. Di Kota Pekanbaru, yang ada itu memang satu hari  hujan, satu hari besoknya ada tak hujan. Masalah tingkat intensitas hujan ini, ia rasa belum sampai yang parah. 

 

"Tapi yang tingkat tidak parah sekalipun, kita udah merasa banjir. Berarti memang ada masalah kelola dari kota kita. Banyak hal yang kita liat disini, drainase,  sungai-sungai yang tidak ada disentuh sudah berapa tahun. Karna memang anggarannya teralihkan ke tempat-tempat lain," jelasnya, Selasa, 27 April 2021.

 

 

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengatakan, pemotongan-pemotongan anggatan ini sangat terasa. Hari ini, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Pekanbaru sendiri yang biasa mengerjakan drainase, anggarannya dipotong banyak sekali. Lebih dari 50 persen yang diajukan Dinas Perkim ada pergeseran. Selain itu, juga adanya rasionalisasi.

 

"Di Dinas PU juga begitu. Tahun kemaren juga begitu sehingga yang kita lihat prioritas pembangunan kita timpang. Tidak memperhatikan yang berkelanjutan di tengah-tengha masyarakat. Termasuk penanggulangan banjir," pungkasnya. 


 

Diberikan sebelumnya, Lusi menyesal setengah mati memilih membeli rumah di Perumahan Pesona Harapan Indah.

 

Saban hujan deras, komplek rumahnya di pinggir sungai Siak selalu kebanjiran. 

 

 

"Kalau tahu lokasi disini sering banjir saya tidak akan membelinya, menyesali saya membeli cash," ucap Lusi kepada RIAUONLINE.CO.ID.

 

 Mengaku tergoda karena diiming-iming uang muka murah, sehingga tergiur membeli rumah tanpa memikirkan dampak di balik murahnya panjar yang dibayarkan.

 

"Bagaimana mau bayar angsuran rumah rawan banjir, kita tidak bisa tinggal, sementara kita butuh tempat tinggal yang aman. Terpaksa sewa rumah lagi, ditambah pandemi Covid-19, mau bayar angsuran pakai apa," pungkas Ibnu sambil mengeluh.