Jelang Kenaikan HET, Distributor Diingatkan Jangan Timbun MinyaKita

Kepala-DPP-Pekanbaru-Zulhelmi2.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pasokan MinyaKita di pasaran Kota Pekanbaru saat ini mulai berkurang sehingga membuat harga bergejolak. Pasokan yang terbatas membuat harga minyak goreng subsidi dijual jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru pun mengingatkan para distributor MinyaKita untuk tidak melakukan penimbunan jelang rencana kenaikan HET oleh pemerintah pusat.

"Kami sudah melakukan pengecekan ke distributor-distributor terkait pasokan MinyaKita. Pasokan kurang dari pabrik," kata Kepala DPP Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Minggu 28 Juli 2024.

Tim dari DPP melakukan pengawasan terkait distribusi MinyaKita di lapangan. Para distributor diingatkan agar tidak melakukan penimbunan.


Zulhelmi menuturkan, dari pengecekan di lapangan, tim belum menemukan adanya indikasi penimbunan Minyakita. Namun demikian, pihaknya bakal terus melakukan pengawasan.

"Beberapa gudang yang kita cek, maupun yang dilaporkan ke kita tidak ada (penimbunan). Kita tanya juga ke distributor, malah mereka kalau bisa setiap hari itu habis. Kan mereka juga mengejar putaran," jelasnya.

Dia tetap mengimbau kepada masyarakat, jika menemukan adanya dugaan penimbunan oleh oknum tertentu bisa melaporkan kepada pihaknya.

Ia juga mengimbau pedagang di pasaran agar tetap menjual MinyaKita sesuai HET yang lama. Pasalnya, belum ada keputusan terkait adanya kenaikan HET MinyaKita dari pemerintah pusat.

Saat ini terjadi gejolak harga di tengah isu kenaikan HET MinyaKita oleh pemerintah pusat. Para pedagang menjual MinyaKita satu liter Rp16.000 hingga Rp17.000. Harga tersebut jauh dari HET Rp 14.000 per liter.