Fakta-fakta Pemadaman Listrik di Riau hingga Kompensasi PLN

Macet-di-tabek-gadang.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sebagian besar wilayah Sumatera mengalami pemadaman listrik total atau blackout selama dua hari. Pemadaman terjadi sejak Selasa 4 Juni 2024 mulai pukul 11.00 WIB hingga Rabu 5 Juni 2024.

Kondisi ini berdampak pada jutaan warga yang berada di sekitar Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Riau.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut fakta pemadaman listrik total di sebagian wilayah Sumatera.

1. Disebabkan gangguan SUTT Executive

General Manager (EGM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan, pemadaman listrik terjadi karena ada gangguan transmisi terhadap 300 unit Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang berada di lahan seluas 90 km.

"Pagi tadi (Rabu) sudah ada beberapa pembangit yang bisa masuk tersingkronisasi dengan sistem PLN. Harapannya kalau tidak jam 9-10 ini mulai ada pemulihan," ujarnya, dikutip dari Antara, Rabu 5 Juni 2024.

Terpisah, Manajer Komunikasi UID Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (S2JB) PLN Iwan Arissetyadhi mengatakan, gangguan tersebut terjadi pada gardu induk transmisi di SUTT 275KV Linggau-Lahat.


2. 4,3 juta pelanggan terdampak

Sebanyak 4,3 juta pelanggan PLN yang berada di Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung terdampak pemadaman listrik. Pemulihan jaringan listrik masih dilakukan pada Rabu, yang saat itu baru Bangka Belitung dinyatakan menyala total.

Sementara wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, dan Lampung masih diperbaiki. Selain itu, setidaknya 600.000 pelanggan PLN di Sumatera Barat juga terdampak gangguan listrik.

3. Ganggu aktivitas dan rugikan warga

Pemadaman listrik yang terjadi di beberapa provinsi Pulau Sumatera membuat aktivitas sehari-hari warga terganggu. Seperti di Riau yang juga terdampak, warga Kabupaten Kampar kesulitan memasak nasi dan hampir kehabisan air karena listrik mati sejak Selasa sore hingga keesokan harinya.

Listrik yang padam juga membuat warga kesulitan bertransaksi di toko, sehingga menimbulkan antrean panjang. Warga yang membutuhkan listrik dan internet terpaksa pergi ke luar kota yang wilayahnya masih terdapat saluran listrik.

Pelayanan pengisian bahan bakar minyak di SPBU dan pelayanan jasa lain juga terganggu. Beberapa SPBU bahkan tutup sementara karena tidak punya mesin penghasil energi listrik sendiri.

PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat (Sumbar) berjanji memberikan kompensasi berbentuk pemotongan harga hingga 10 persen kepada pelanggan yang terdampak pemadaman listrik total atau blackout yang terjadi di Sumatera sejak Selasa siang.

"Kompensasi diberikan saat listrik padam selama delapan jam. Jadi, kalau padamnya lebih dari delapan jam kita berikan kompensasi potongan 10 persen," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho di Padang, Rabu 5 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.

Dengan adanya kompensasi yang diberikan PLN, Eric berharap masyarakat terutama pelanggan dapat terbantu serta memahami kondisi yang terjadi.