Pasca Bencana Sumbar, Travel Pekanbaru-Sumbar Kian Sepi Penumpang

Travel-Pekanbaru-Sumbar-Kian-Sepi-Penumpang.jpg
(Annisa Al Zikri/Riau Online)

Laporan: Annisa Al Zikri

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Angkutan travel dari Pekanbaru ke Sumatera Barat (Sumbar) turut terdampak oleh bencana longsor dan banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat.

Salah satu dampak yang dirasakan oleh pengelola travel adalah kondisi jalan putus yang harus disiasati dengan memutar dan melalui jalur alternatif yang lebih jauh.

Akibatnya, waktu tempuh dari Pekanbaru ke Sumbar menjadi lebih lama dari sebelumnya. Sehingga banyak penumpang yang mengurungkan niat untuk bepergian ke arah Sumbar.

Salah satu pemilik Travel PT Sukses Mandiri, Zul (40), mengatakan bencana yang terjadi di Sumbar banyak menimbulkan dampak terutama bagi travel.

"Kalau sekarang lewatnya dari jalan Malalak, kalaupun jalan Malalaknya longsor kita lewatnya dari jalan kelok 44 Rimbo Basung jika ingin ke Padang dan Pariaman. Selisihnya sekitar dua jam dari sebelumnya," ujarnya kepada RIAUONLINE. CO.ID, Rabu 15 Mei 2024. 


Ia menambahkan, untuk ongkos travel ke Sumbar saat ini tergantung  pada tujuan penumpang. Untuk tarif ke Maninjau, ada biaya tambahan untuk penumpang karena jalur yang memutar.

"Jadi untuk biayanya ada kenaikan paling Rp 30 ribu dari ongkos biasanya, yaitu Rp 140.000. Jadi kalau mau ke Pariaman sekarang ongkos menjadi Rp 170.000," tambahnya. 

Zul juga menjelaskan, peminat travel pasca jalan ditutup semakin berkurang.

"Jadi saya harap semoga akses perbaikan jalan nya dipercepat, agar kita bisa lewat seperti biasanya," katanya.

Sementara supir dari Lubas Travel, Harun (24), mengungkapkan salah satu dampak dari penutupan jalan adalah berkurangnya penumpang travel.

"Apalagi kalau perjalanan dari Padang, kita sekarang harus mutar lewat Sawahlunto dan Batusangkar, tapi tergantung karena banyak jalur alternatif. Untuk selisih jam itu dua hingga tiga jam dari sebelumnya," ungkapnya.

Menurutnya, untuk saat ini pihak travel belum menaiki ongkos masih dihargai yang sama yaitu Rp 150.000.

"Walaupun ongkos tidak naik, tetap saja makin sepi karena jalan putus itu. Semoga jalannya cepat diperbaiki agar penumpang makin banyak lagi," tutupnya.