Kepala BNPB Hujan-hujanan Tinjau Banjir di Jalur Lintas Timur Pelalawan

Kepala-BNPB-Tinjau-banjir-saat-hujan.jpg
(Galeri Polres Pelalawan)

RIAU ONLINE, PELALAWAN - Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Mayjen Suharyanto, tiba di Kabupaten Pelalawan, Kamis 18 Januari 2024, untuk meninjau banjir yang melanda Jalur Lintas Timur.

Mayjen Suharyanto didampingi Gubernur Riau Edy Natar Nasution bersama Forkopimda Pelalawan, meninjau lokasi banjir Jalur Lintas Timur KM 76 Pangkalan Kerinci, Pelalawan, di tengah guyuran hujan.

"Atas perintah bapak presiden, Provinsi Riau tepatnya di Kabupaten Pelalawan dilanda banjir datang ke sini bersama anggota DPR RI dari komisi 8, kebetulan dapilnya di Riau," ujar Mayjen Suharyanto, Kamis, 18 Januari 2024.

Suharyanto menyebutkan ada 10 kabupaten/kota yang terdampak bencana banjir. 10 kabupaten/kota ini akhirnya menetapkan status tanggap darurat.

Ia menegaskan, pemerintah lewat BNPB berkewajiban membantu menyelesaikan masalah ini. Pihaknya juga meninjau jalan penghubung antar provinsi yang terputus, mulai dari Aceh, Sumut, Sumbar sampai Lampung, melalui Provinsi Riau.

"Hal ini tentu sangat mengganggu ekonomi. Saya melihat juga ada antrian berjam-jam. Dan beberapa hari lalu sampai tidak bisa dilewati," jelas Suharyanto.


Selain itu, kata Suharyanto, masyarakat di sepanjang Jalan Jalur Lintas Timur juga tidak mau mengungsi dari lokasi terdampak banjir, karena khawatir meninggalkan harta benda.

"Ini tanggung jawab kita sebagai pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak betul-betul terpenuhi," tambahnya.

Sementara itu, BNPB akan melaksanakan beberapa penanganan jangka pendek, yakni tanggap darurat dengan memenuhi kebutuhan para pengungsi terdampak banjir.

Menurutnya, siklus hujan berlangsung hingga 20 tahun dan potensinya besar. Sehingga, kata dia, potensi hujan akan diperkecil lewat modifikasi cuaca.

"Yang meluap ini sungai dan laut juga, kebetulan debit airnya tinggi dan air ini bukan hanya kiriman dari Provinsi Riau tapi juga dari Sumatera Barat," jelasnya.

Selain itu, BNPB juga akan melakukan rapat koordinasi dengan Gubernur Riau dan pemerintah dari 10 kabupaten/kota di Riau agar masing-masing daerah dapat menyampaikan masalah yang tengah terjadi.

"Jangka panjang semoga Tol Trans Sumatera segera selesai sehingga alur logistik dan orang dari provinsi lain tidak melewati jalur itu lagi," pungkasnya.