Sejumlah Mahasiswa UMRI Nekat Lawan Arus di Jalan Tuanku Tambusai, Bahayakan Pengendara

Mahasiswa-UMRI-lawan-arus.jpg
(LUKMAN/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) nekat melawan arus lalu lintas di Jalan Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru, tepatnya di kawasan Kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Jumat 27 Oktober 2023.

Seperti sudah jadi budaya, tidak sedikit pemotor melakukan praktik lawan arus hampir setiap hari di ruas jalan ini. Selain berbahaya, melawan arus juga mengganggu pengguna jalan yang datang dari arah lampu merah SKA.

Ironisnya, para pelanggar aturan lalu lintas tersebut kebanyakan mahasiswa UMRI yang datang dari arah Jalan Srikandi menuju kawasan kampus.

Pantauan RIAU ONLINE, dalam kurun waktu 10 menit saja, sudah ada sekitar 27 pengendara sepeda motor yang sengaja melawan arus.

Hal ini dibenarkan seorang pedagang, Yanti (47), yang setiap hari berjualan di sana. Ia menjelaskan pemotor lawan arus sudah berlangsung sejak lama, namun tidak ada upaya yang dilakukan untuk mencegah aksi berbahaya ini.


“Saya lupa sudah berapa tahun, tapi sejak tiga tahun saya melintas di sini sudah seperti itu. Mereka pasti tahu kalau tindakan mereka itu salah dan melanggar aturan. Namun, karena tidak ada tindakan dari polisi lalu lintas, mereka jadi terbiasa,” jelasnya.

Lebih lanjut, ibu satu orang anak ini menyayangkan perilaku melanggar aturan tersebut banyak dilakukan oleh mahasiswa. Sebagai kaum intelektual, menurutnya  sudah semestinya lebih memiliki kesadaran untuk tidak melanggar peraturan lalu lintas. Begitu pula pengguna jalan lainnya yang melawan arus lalu lintas.

“Mungkin mereka beralasan supaya cepat sampai kampus dengan cepat. Kalau tidak melawan arus mereka harus menempuh kemacetan di depan Mall SKA. Tapi kalau begini kan bisa menyebabkan pengguna jalan lain terkena kemacetan dan rawan kecelakaan,” paparnya.

Sementara Fauzan (25), satu dari sejumlah mahasiswa yang melawan arus lalu lintas di Jalan Tuanku Tambusai mengaku sudah biasa melawan arus di kawasan itu. Alasannya, dia ingin mempersingkat jarak tempuh menuju kampus. Selain itu aksi yang sama dilakukan mahasiswa lainnya, sehingga menjadi kebiasaan.

“Ya sering, hampir setiap berangkat kuliah. Kalau kita nggak melawan arus harus lewat fly over SKA dulu, tahu sendiri jauh dan macetnya. Memang melanggar, tapi kan nggak kami aja yang melakukannya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis Lukman Al Hakim, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE