RIAU ONLINE, PEKANBARU - Baru-baru ini masyarakat Pekanbaru, khususnya pedagang Pasar Selasa, Jalan HR Soebrantas, Kota Pekanbaru, dikhawatirkan dengan isu penemuan beras diduga plastik atau berbahan sintetis.
Sebelumnya, diduga beras berbahan sintetis ini ditemukan di daerah Campago Ipuh, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Akibat isu yang beredar, masyarakat khususnya pedagang beras khawatir dampaknya akan menurunkan jumlah penjualan.
Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri, mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu yang beredar. Sebaliknya, ia meminta masyarakat untuk memahami ciri-ciri beras berbahan sintetis tersebut, agar tidak mudah tertipu oleh isu yang beredar.
"Kepada masyarakat, khususnya pedagang beras tidak perlu khawatir dengan isu yang beredar, justru sebagai pedagang beras harus memahami betul bagaimana ciri-ciri beras yang berbahan sintetis tersebut, supaya tidak mudah tertipu dengan situasi yang ada," ujarnya, Kamis 19 Oktober 2023.
Menurutnya, pihak lain juga harus cepat menangani situasi ini, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), diharapkan dapat langsung turun kelapangan untuk memastikan kondisi beras yang tersedia di pasar.
"Saya rasa nanti Disperindag, Dinas Kesehatan, BPOM turun langsung ke lapangan, untuk memastikan apakah mereka di sana ada terverifikasi adanya beras plastik atau berbahan sintetis ini, sehingga masyarakat tidak khawatir lagi dengan isu tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut lagi ia menegaskan, Disperindag juga harus melakukan pengecekan terhadap supplier atau pemasok beras yang masuk ke pasar tradisional, untuk memastikan sedikitnya peluang beras plastik terdistribusi.
"Agen agen supplier mereka juga harus dicek oleh Disperindag, siapa-siapa agen yang masuk pasar itu dicek, agar lebih ketat pengawasannya, supaya tidak ada peluang masuknya beras sintetis tersebut," pungkasnya.
Artikel ini ditulis Novrika, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE