RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Pendidikan (Disdik) Riau memberlakukan kebijakan pembelajaran daring dari rumah untuk SMA/SMK dan SLB mulai Senin, 9 Oktober 2023. Sekolah diminta meliburkan siswa untuk datang lantaran kabut asap dan kualitas udara yang tidak sehat.
Sementara itu, siswa di tingkat SMP masih melaksanakan belajar di sekolah seperti biasa. Namun, aktivitas belajar di luar ruangan harus dikurangi dan mewajibkan semua siswa mengenakan masker.
Belum adanya kebijakan untuk meliburkan siswa SMP dan belajar secara daring sangat disayangkan orang tua siswa. Menurut orang tua atau wali murid, siswa SMA dan SMA memiliki prioritas kesehatan yang sama.
Dewi (52) orang tua sekaligus wali murid siswa SMP di Kota Pekanbaru, mengaku heran dengan kebijakan pemerintah. Ia bertanya-tanya alasan pemerintah memberi perbedaan terkait kebijakan untuk SMA dan SMP.
Padahal menurut Dewi, semua kesehatan siswa harus menjadi prioritas yang sama. Ia menilai, siswa tingkat SMP ke bawah justru harus diberikan perhatian lebih, lantaran memiliki fisik yang belum sekuat siswa SMA.
"Mengapa anak SMP ini tidak daring juga? Padahal kalau kita lihat anak SMP ke bawah ini lebih kita waspadai karena belum bisa menjaga diri dengan baik, lemah fisik, kalau anak SMA sudah matang berpikir jadi lebih bijak dan patuh sama aturan. Jangan dibeda-bedakan kesehatan anak prioritas kita,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru belum mengambil kebijakan untuk meliburkan siswa lantaran kualitas udara masih di level kuning. Jika sudah merah akan diliburkan atau daring semuanya.
Artikel ini ditulis A.Bimas Armansyah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE