RIAU ONLINE, PEKANBARU - Atraksi pacu jalur yang merupakan tradisi dan agenda tahunan di Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau menjadi viral dan memukau hingga masyarakat internasional baru-baru ini. Masyarakat juga banyak yang membuat parodi atraksi ini, bersama rekan-rekannya.
Atraksi pacu jalur ini rupanya juga diparodikan oleh Istri Pj Wali Kota Pekanbaru, Raja Rilla Muflihun. Parodi pacu jalur ini, salah satunya diunggah melalui akun Tiktok @novitrikhairunnis.
Dalam video tersebut, tertulis pula istri Pj Wali Kota Pekanbaru bersama rombongan Forkopimda Pekanbaru. Parodi aksi pacu jalur tampak dilakukan di Rumah Dinas Wali Kota Pekanbaru, Jalan Jenderal Ahmad Yani dan di Sungai Gulamo, Kabupaten Kampar.
Istri Pj Wali Kota Pekanbaru menari-nari di bagian depan seperti bocah yang menari di atas jalur. Sementara di belakangnya rombongan membentuk dua barisan dan memparodikan sedang mendayung atau bakayuh sampan.
Aksi Istri Pj Wali Kota Pekanbaru ini menjadi perhatian pasca Kota Pekanbaru dihantam banjir pada Rabu, 6 September 2023 kemarin.
Kota Pekanbaru masih rawan banjir sejak bertahun-tahun berlalu. Selain karena curah hujan yang tinggi, banjir pun disebabkan oleh tidak maksimalnya resapan air, akibat saluran drainase tersumbat dan tidak terorganisir dengan baik.
Namun, hingga saat ini Pemko Pekanbaru mengaku belum bisa menangani masalah banjir secara maksimal, sesuai dengan Masterplan Penanganan Banjir yang telah ada sejak beberapa tahun lalu, karena kekurangan anggaran.
Dikutip dari laman Pemko Pekanbaru, dikarenakan keterbatasan anggaran, personel, sarana, dan prasarana dalam penanganan banjir, maka belum semua titik permasalahan banjir dapat diatasi sesuai masterplan yang ada. Terdata 371 titik permasalahan banjir yang ada di Kota Pekanbaru.
"Kami juga melakukan normalisasi anak sungai seperti saat ini yang dilakukan pada Sungai Sail. Karena, kami melihat setiap ada banjir itu, Sungai Sail itu yang mempengaruhi rumah-rumah di rendam banjir," kata Indra, Selasa, 28 Maret 2023.
Pembangunan waduk merupakan salah satu upaya penanganan banjir di Pekanbaru. Namun, pembangunan waduk yang dalam rencana induk (masterplan) tidak dapat dibangun dengan cepat.
Pemko masih fokus pada rancangan masterplan dalam hal penanganan banjir. Dalam masterplan itu diatur penanganan banjir jangka pendek dan panjang.
"Penanganan banjir jangka pendek itu seperti pembersihan drainase, normalisasi sungai, dan perbaikan jalan rusak. Pembersihan saluran drainase itu dilakukan secara berkala dan rutin," ujarnya.
Sedangkan rencana jangka panjang, waduk akan dibangun. Waduk ini guna menampung aliran air hujan.
"Pembangunan waduk ini masih terkendala. Karena, pembebasan lahan untuk waduk ini butuh dana yang tidak kecil," ungkap Indra Pomi.