235 KK Miskin Ekstrem di Pekanbaru Hidup dalam Keprihatinan

ILUSTRASI-MISKIN.jpg
(ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru mendata masih ada 235 Kepala Keluarga (KK) miskin ekstrem. Mereka tersebar di 83 kelurahan di ibu kota Provinsi Riau ini.

"Jadi dari hasil verifikasi data kita, ada dua ratus lebih kepala keluarga tergolong kemiskinan ekstrem di Kota Pekanbaru," ujar Kepala Dinsos Pekanbaru, Idrus.

Pihaknya mendata, ada 5.880 orang yang tergolong dalam kondisi kemiskinan ekstrem. Mereka yang tergolong miskin ekstrem ini dipastikan tak mampu memenuhi kebutuhan dasar.

Kebutuhan dasar itu di antaranya pangan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal hingga akses pendidikan. Itu membuat warga yang mengalami kondisi kemiskinan ekstrem tersebut hidup dalam keprihatinan.

"Kita sudah melakukan verifikasi dengan mengerahkan potensi yang ada untuk mendata masyarakat yang tergolong kemiskinan ekstrem," katanya.


Idrus mengatakan, masyarakat dalam kondisi kemiskinan ekstrem menjadi perhatian khusus pemerintah kota. Apalagi pemerintah kota saat ini berupaya menjangkau seluruh masyarakat agar bisa mendapat layanan kesehatan.

Keluarga dalam golongan kemiskinan ekstrem nantinya bakal mendapat bantuan asuransi kesehatan lewat Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan atau PBI JK.

Idrus menyatakan jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Pekanbaru cenderung menurun. Awalnya pada tahun 2022 lalu jumlah penerima PKH mencapai 13.000 KK.

Sementara tahun ini turun menjadi 12.205 PKH. Jumlah penerima PKH berkurang sebab kehidupan para penerima PKH mulai membaik.

"Untuk PKH tentunya dari Dinas Sosial bersama pendamping memasukkan data ke DTKS. Penentuan nantinya oleh Kementerian Sosial," jelasnya.