RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kuansing, mengungkap penyebab sekolah di Kuansing tak dapat kucuran dana dari pusat.
"Kemarin itu sudah kita sampaikan agar setiap sekolah bisa menyampaikan secara riil data kondisi sekolah apa saja kekurangan dan kerusakan melalui dapodik," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Disdikpora Kuansing, Ibnu Rusdi kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 24 Mei 2024.
Karena selama ini masih ada sejumlah sekolah yang tidak menyampaikan data secara riil terutama data kondisi fisik sekolah melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Karena demi mengejar akreditasi ada saja sekolah yang menyampaikan data tidak valid terutama soal kekurangan dan kerusakan.
"Kalau sekolah mengajukan usulan ke dapodik maka akan muncul di Krisna. Usulan itu nanti akan diverifikasi oleh pihak kementerian. Sekolah harus selalu update," kata Ibnu Rusdi.
Kadang demi mengejar akreditasi sekolah masih ada saja sekolah yang mengabaikan terutama menyampaikan data riil kondisi sekolah melalui dapodik.
"Kementerian akan melihat kondisi riil sekolah melalui dapodik, apa usulan sekolah juga akan tampil di Krisna," katanya.
Data Disdikpora Kuansing jumlah sekolah mulai TK dan PAUD berjumlah lebih kurang 413. Kemudian untuk Sekolah Dasar (SD) berjumlah 254 dan SMP berjumlah 78.
Sebagian masih ada sekolah di Kuansing dalam kondisi sudah usur atau terlalu tua. Dengan kondisi tersebut tentunya tidak mencukupi dibangun melalui APBD Kuansing. Sehingga dibutuhkan anggaran dari pusat atau APBN.
"Ada sekitar 34 sekolah yang sudah masuk usulan baik SD maupun SMP. Kita bangun secara bertahap," katanya.