Sempat Ganggu Aktivitas Warga, Kabut Asap di Dumai Menipis Diguyur Hujan

Kabut-asap-di-dumai.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kabut asap di Kota Dumai, Riau berangsur menipis pasca kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Minggu 23 April 2023. Masyarakat pun kembali bisa beraktivitas normal.

"Kemarin tebal asapnya, sekarang sudah berkurang karena sudah hujan ini," ujar Yeni, warga Senepis, Kecamatan Batu Teritip, Dumai kepada RIAU ONLINE, Selasa 25 April 2023.

Ia mengaku, kabut asap sempat mengganggu aktivitas, apalagi masih dalam suasana lebaran. Langit Dumai yang biasanya biru cerah, sejak Karhutla berubah jadi kecoklatan akibat sinar matahari ditutupi asap karhutla dari pembakaran lahan gambut.

"Kalau di kota kurang tau kondisinya. Kami yang jauh dari kota, lumayan tebal asapnya kemarin," paparnya.

Pemerintah Kota Dumai juga sempat membagikan masker kepada masyarakat. Meski begitu, Yeni mengaku tidak mendapatkan bantuan berupa masker.


"Tak dapat, lokasi kami tak tersentuh pemerintah. Tapi semoga jangan sampai lah ada kebakaran dan musim asap lagi di Riau," harapnya.

Lahan seluas 10 hektare lebih terbakar di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Dumai. Pada saat peristiwa, tim BPBD berusaha dan berupaya memadamkan Karhutla. 

Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal mengatakan, timnya sudah menyemai 20 ton kilogram garam di Dumai. Mereka terbantu oleh cuaca hujan saat penyemaian dilakukan. 

Selain Dumai, Kabupaten Bengkalis menjadi daerah yang paling besar ancaman kabut asap. Ini berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Di Bengkalis, total ada 115,83 hektare lahan yang terbakar per tanggal 19 April 2023. Kedua ada Dumai, total ada 40,67 hektare lahan yang terbakar.