(Istimewa)
RIAU ONLINE, SIAK - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Siak melakukan pemeriksaan terhadap ratusan petani sawit di Kecamatan Kerinci Kanan. Pemeriksaan dilakukan untuk mendalami kasus permainan subsidi di daerah tersebut.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Siak, Heydy Hazamal Huda, mengatakan tim penyidik pidana khusus telah turun langsung ke beberapa desa di Kecamatan Kerinci Kanan
14-15 Maret lalu, turun langsung ke beberapa desa yang ada di Kecamatan Kerinci Kanan, pada 4-15 Maret lalu.
Ratusan petani sawit diperiksa dalam upaya pengumpulan bukti-bukti terkait kasus dugaan permainan pupuk bersubsidi tahun 2021 untuk petani kelapa sawit di Kecamatan Kerinci Kanan.
"Dua hari itu kita mintai keterangan kepada sekitar 200 petani sawit, sebelumnya kita pinjam gedung kecamatan untuk lokasi pemeriksaan, kini kita turun ke desa-desa, Ini lebih efektif," jelasnya, Kamis 16 Maret 2023.
Huda mengatakan pihaknya tengah mengejar dalang dari permainan pupuk bersubsidi ini karena telah merugikan petani kelapa sawit di Kerinci Kanan. Apalagi, kasus pupuk merupakan atensi Kejaksaan Agung.
Baca Juga
"Saat ini kita fokus melengkapi berkas penyidikan untuk penetapan tersangka, kalau sudah beres, tentu secepatnya ditetapkan tersangka," kata Huda.
Kasus dugaan mafia pupuk bersubsidi, termasuk yang terjadi di Kecamatan Kerinci Kanan, Siak, saat ini memang menjadi sorotan berbagai pihak.
Sebelumnya, jaksa sempat menggeledah Kantor Dinas Pertanian, Kabupaten Siak, untuk mengumpulkan bukti-bukti pada Selasa 15 November 2022.
Kasus ini pun semakin melebar lantaran distributor pupuk bersubsidi di Kerinci Kanan berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di UPTD Dinas Pertanian Kerinci Kanan.
Diberitakan sebelumnya, Distributor Pupuk Subsidi merupakan CV Arta Jaya. Sementara bos besar distributor, bernama Suparmin yang berstatus PNS.
"Iya, Suparmin berstatus PNS sebagai penyuluh di UPTD Dinas Pertanian Kerinci Kanan," kata Kasi Pupuk Dinas Pertanian Siak, A Muzir, beberapa waktu lalu.
