Yayasan Kanker Indonesia Riau Harapkan Pemerintah Bangun Rumah Singgah

Pengukuran-YKI-RIAU.jpg
(SOFIAH/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Riau melangsungkan pelantikan masa bakti 2022-2027 di Ballroom Hotel Pangeran, Pekanbaru, Ahad, 26 Februari 2023. Pelantikan tersebut dikukuhkan oleh Gubernur Riau, Syamsuar, yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Riau, Masrul Kasmy. 

Usai dikukuhkan, kegiatan pun dilanjutkan dengan sesi sambutan dan seminar awam "Waspadai Kanker Dengan Deteksi Dini" 

Adapun tujuan seminar awam tentang kanker dalam rangka menjalankan visi dan misi YKI. Kemudian, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kanker jika bisa diobati secara dini dan benar. 

Ketua YKI Provinsi Riau, Indrawarman, berharap pemerintah dapat membangun rumah singgah agar pasien dari daerah dapat menginap. 

"Rumah singgah ini sifatnya jangka panjang dan sudah berbicara juga dengan Komisi V DPR RI supaya bisa membantu dari segi anggaran. Mereka sudah mengatakan siap dan meminta kami menyusun anggarannya," ucapnya. 

Di samping DPR RI, pihaknya pun turut melobi RS Awal Bros untuk bisa menyiapkan rumah singgah. Katanya, jika tidak ada halangan pembangunan rumah singgah akan dimulai tahun ini.

"Kami juga akan menghadap bapak walikota mengingat rumah dinas banyak yang tidak terpakai. Sehingga, berharap kepada pemerintah agar dapat bisa memberi bantuan rumah singgah," harapnya. 


Sementara itu, Ketua YKI Pusat, Aru Sudoyo, menyebut kanker ada karena faktor transisi, salah satunya dari kebiasaan makan.  

"Faktor penyebab kanker 90 persen adalah lingkungan sehari-hari dan 8 persen karena keturunan," ungkapnya.

Faktor makan mengikuti gaya western (barat) namun tidak diimbangi dengan olahraga atau pola hidup sehat. Perihal kanker adalah penyakit nomor 2 di dunia setelah jantung.

"Orang-orang menghabiskan biaya yang sangat mahal. Untuk sekali infus Rp100 juta. Itulah mengapa ada YKI yang melakukan promosi preventif," terangnya.

Ia pun berharap, agar angka kanker bisa turun. Sebab, pasien kanker yang datang untuk berobat itu sudah dalam keadaan stadium lanjut. 

"Baik YKI maupun komponen masyarakat dan pemerintah bisa turut bersama-sama mengedukasi masyarakat bisa melakukan hidup lebih baik dan melakukan deteksi dini," harapnya.

Jika masyarakat sudah mau melakukan deteksi dini, maka kanker bisa lebih mudah dicegah. Edukasi dan pendampingan inilah yang perlu dilakukan agar siapapun mau periksa kesehatan.