Imbas Kematian Pekerja, Pemimpin Tertinggi WK Rokan PHR Dipecat

wk-rokan-petani.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - EVP Upstream Business WK Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Feri Sri Wibowo, menyampaikan dirinya dibebastugaskan dari pekerjaannya imbas kecelakaan yang menewaskan DS sebagai Floorman.

Feri menuturkan, sesuai SK Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) No. Kpts – 06 / C00000/ 2022 – S0 tanggal 15 Maret 2022 Tentang Penguatan Aspek HSSE di Lingkungan PT. Pertamina (Persero), bahwa konsekuensi Jabatan yang bersifat tanggung jawab mutlak (Strict Liability) diberlakukan bagi pejabat Kepala Teknik atau General Manager setara, yang memimpin kegiatan Operasi dengan tanggung jawab tertinggi di wilayah terjadinya NoA (Fatality).

"Sehubungan dengan kejadian Fatality pada Rabu, 18 Januari 2023 lalu, di Rig ACS- 06 Sumur Minas 5D-28, saya menyampaikan sejak tanggal 24 Januari 2023, saya dibebastugaskan sebagai EVP Upstream Business WK Rokan," terangnya, Selasa, 24 Januari 2023.

Sebab itu, ia menyampaikan undur diri secara terbuka dan meminta maaf kepada seluruh pihak sebagai pimpinan di WK Rokan.

"Saya minta maaf belum dapat memberikan sepenuhnya lingkungan kerja yang aman dan selamat, sehingga masih terjadi insiden Fatality. Semoga hal ini menjadi lesson learned dan pembelajaran bagi kita semua, bahwa di atas semua yang kita lakukan, keselamatan kerja merupakan hal yang paling utama bagi kita semua," kata Feri. 


"Bekerja dengan selamat, sehat dan bisa bertemu dan berkumpul dengan keluarga dan rekan kerja merupakan hal paling substansial dalam pelaksanaan pekerjaan kita," lanjutnya.

Tak lupa, Feri meminta maaf kepada rekannya apabila saat dirinya menjabat sebagai EVP Upstream business WK Rokan ada perilaku yang tak mengenakkan.

"Sebagai pribadi juga bila ada perkataan atau perbuatan saya yang menyinggung perasaan rekan-rekan, sekali lagi mohon dimaafkan. Semoga rekan-rekan semua selalu diberikan keselamatan, kesehatan, kemudahan, dan keberkahan dalam melaksanakan tugas dan memberikan kontribusi yang maksimal bagi WK Rokan," tutupnya.

Di sisi lain, Gubernur Riau, Syamsuar, mengaku Pemprov Riau telah menyurati dan memperingatkan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk menjaga keselamatan pekerja.

"Sudah, lagi diperiksa oleh pengawasnya. Sudah ada surat diingatkan ke PHR juga ke perusahaan sub kontraktornya. Supaya kejadian itu tidak terjadi lagi, dan akan ditindaklanjuti nantinya," singkat Syamsuar usai menghadiri rapat paripurna DPRD Riau.

Sementara hingga berita ini dituliskan, Humas PHR, Yulia Rinta Wati, saat dikonfirmasi hanya membaca pesan singkat via WhatsApp ditandai dengan centang biru. Begitu pun ditelepon, ia sama sekali tak mengangkat telepon.