Lampu Mati, Massa Demo Salat Magrib Gelap-gelapan di Depan Joker Poker Pub & KTV

Demo-Joker-Poker4.jpg
(Tangkapan Layar)

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Tanpa pencahayaan memadai, rombongan massa menunaikan salat maghrib di depan Joker Poker Pub & KTV. Mereka masih bertahan di lokasi tersebut guna memastikan tempat hiburan malam benar-benar ditutup.

Tokoh Masyarakat Riau, Hj Azlaini Agus tampak khusyuk di kursi rodanya menunaikan salat maghrib. Bersama jamaah perempuan ia salat maghrib di depan gedung hiburan malam tersebut, Senin 12 Desember 2022.

Masyarakat bergantian untuk bisa salat maghrib. Mereka mengambil wudhu dengan air mineral dan ada pula bertayamum. Seorang imam tampak memimpin salat.

"Sepertinya lampu sengaja tak dihidupkan ini supaya kita cepat pergi," ucap satu peserta unjuk rasa usai menunaikan salat.

Azlaini Agus meradang dan marah saat mengetahui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengeluarkan izin pembukaan serta beroperasinya Pub & KTV Joker Poker.

Pemberian izin beroperasinya Pub dan KTV Joker Poker oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemprov Riau, bukan Kota Pekanbaru.


"Saya sudah biacara 2 kali dengan Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun. Ia mengatakan dengan tegas tidak ada menerbitkan izin untuk Joker Poker. Pemprov Riau mengeluarkan persetujuan," ungkap Hj Azlaini Agus yang juga Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR), Sabtu, 10 Desember 2022.

Ia menegaskan, pemberian izin dan persetujuan oleh DPMPTSP Riau ini diperkuat dengan dikeluarkannya izin keramaian oleh aparat keamanan. Tanpa mengantongi izin keramaian, tak mungkin keluar persetujuan usaha.

Izin dikeluarkan untuk tempat dugem tersebut bertolak belakang dengan upaya Gubernur Riau, Syamsuar, yang gencar bangun Quran Center, Rumah Tahfidz serta hal lainnya berbau Islam.

 

 

Hj Azlaini Agus menjelaskan, Pub dan KTV Joker Poker berada dekat permukiman warga, masjid, pondok pesantren, dan rumah tahfiz.

"Sudah sepekan ini gelombang penolakan disuarakan oleh warga, pengurus mesjid, Forum Gabungan Pondok Pesantren yang berada di sekitar lokasi, termasuk Pengurus MUI setempat, tapi tak digubris," kata Azlaini dengan nada marah dan geram.