Pasien DBD di Kota Pekanbaru Banyak Berusia Remaja

Nyamuk-Aedes-aegypti5.jpg
(pixabay.com)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru pada pertengahan November 2022 mencapai 755 kasus. Kebanyakan pasien DBD masih tergolong remaja, yakni rentang usia 10 hingga 14 tahun. 

Pasien remaja yang terdata Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencapai 192 orang. Pasien lainnya yang mendominasi yakni berusia 25 hingga 55 tahun sebanyak 158 orang.

Ada juga bayi dan balita juga harus mendapat perawatan karena DBD sebanyak 42 orang. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy mengingatkan agar pasien DBD mesti langsung mendapat penanganan medis.

Dirinya mengimbau agar para pasien tersebut jangan terlambat mendapat penanganan medis. Mereka yang terlambat mendapat penanganan medis bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan meninggal dunia.

 

Tahun ini saja ada dua pasien DBD yang meninggal dunia karena terlambat memperoleh penanganan medis. "Kita mengimbau agar waspadai penyebaran DBD saat ini," ujarnya.


Zaini menjelaskan bahwa DBD adalah demam yang diikuti pendarahan di bawah kulit, selaput hidung dan lambung. Penularannya melalui virus dari nyamuk Aedes Aegypti.

Untuk mengendalikan perkembangan nyamuk, masyarakat bisa menerapkan 3M plus. Mereka pun bisa memutus rantai penyebaran nyamuk di lingkungannya.

Caranya dengan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, menguras bak air hingga menaburkan bubuk abate di penampungan air.

Menurutnya, upaya mencegah penyebaran DBD bukan hanya tugas dari dinas kesehatan. Masyarakat juga bisa menjaga lingkungan sendiri dengan memastikan kondisi rumah yang bersih.

Pihaknya sudah melakukan tugas dengan upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Mereka juga siap menindaklanjuti dengan memberikan layanan kesehatan kepada pasien DBD.