RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepala Badan Narkoba Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI), Petrus Reinhard Golose, mengapresiasi modul Integrasi Pendidikan Anti Narkoba (IPAN) yang diinisiasi Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dinas Pendidikan Riau, Rabu, 24 Agustus 2022.
"Ini karya luar biasa oleh Bapak Gubernur dan jajarannya di Provinsi Riau dalam menyelamatkan generasi muda juga semua kalangan yang berkaitan dengan narkotik," ungkapnya dalam sambutan di acara Launching IPAN di Balai Serindit, Jalan Jenderal Sudirman.
Peluncur modul pendidikan anti narkoba ini, kata Petrus, dalam instansinya dikelompokan pada bagian program Soft Power Approach, yang artinya bagian tindak pencegahan. Petrus menganalisis pencegahan di dunia pendidikan ini dimulai dengan dilakukan pengenalan tentang bahaya Narkoba.
"Saya sebagai kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia menilai ini bentuk tanggung jawab, kita harus jadikan anak-anak itu harus tahu, know, bukan hanya now saja. Dia harus tahu tentang narkotika dari kecil diingatkan bahayanya sehingga tidak coba-coba," paparnya
Dari hasil diskusi dan temuan BNN RI, Petrus mengungkapkan, bahwa di kalangan pelajar dan mahasiswa jenis narkoba yang paling populer dipakai adalah jenis tembakau gorila salah satunya.
"Ada jenis-jenis (Narkoba,red) baru yang ditemukan contohnya ada 1.124 new cycles substansi (NCS), 89 di antaranya BNN deteksi beredar di kalangan murid anak-anak SD sampai SMP yakni menggunakan tembakau gorila," paparnya
Maka dari itu, kata Petrus, masyarakat luas sampai khususnya pelajar, pengetahuan soal narkoba ini penting. Dalam studi kasus yang ada, kata Petrus, selain jadi sasaran pengguna anak sekolah pun dilibatkan dalam jaringan penyebarluasan perdagangan narkoba.
"Justru itu mereka tidak bisa membeli disuruh orang menjual jadilah jaringan laba-laba itu seperti multi level marketing. Sehingga orang tetap coba mulai anak-anak, perempuan, orang dewasa, tidak mengenal usia tidak mengenal juga profesinya," kata Petrus.