RIAU ONLINE, PEKANBARU-Fenomena mahalnya harga tiket pesawat baik domestik hingga internasional masih
menjadi perbincangan masyarakat, khususnya agen bisnis wisata.
Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Riau, Harpina Dian Sari mengaku tingginya harga tiket pesawat membuat berbagai paket wisata yang dulunya dijual dengan harga promo sudah tidak ada lagi.
Meski demikian, paket-paket perjalanan tersebut tetap ludes terjual.
"Kalau saya lihat ya, itu teman-teman juga tetap ramai kok membawa tamu ke sana kemari. Tetap banyak juga yang mereka layani pembelian. Alhamdulillah selalu ada lah konsumen kita," ujarnya, Jumat 5 Agustus 2022.
Diungkapkannya, bahkan saat ini untuk yang liburan ke luar negeri juga tetap padahal harganya relatif sangat tinggi. Artinya perekonomian warga Pekanbaru juga semakin bagus. Penerbangan selalu fulldan tiket tetap dibeli.
"Ini saja sudah ada yang booking untuk bepergian di bulan September, Oktober dan November. Mereka sudah booking dari sekarang padahal harga tiket masih sangat tinggi. Karena mereka ini memang ingin tetap jalan-jalan, dan tetap membeli tiket meski harganya naik," tuturnya.
"Penumpang kita tak hanya dari pemerintahan, masyarakat juga tetap ramai yang beli tiket. Mulai dari pengusaha, wiraswasta dan lainnya mereka ya tetap banyak juga yang membeli," tambahnya.
Ia menyebut, kenaikan harga tiket pesawat disebabkan beberapa faktor, salah satunya adanya perubahan avtur minyak dunia yang menyebabkan purchase tiket penerbangan semakin tinggi, baik internasional maupun domestik.
"Kalau soal penyebab harga tiket pesawat naik banyak ya. Demand atau permintaan dari masyarakat itu saat ini sangat tinggi, apalagi pembatasan untuk bepergian dikurangi kan. Ditambah lagikan kemarin selama 2 tahun masyarakat sudah menahan untuk tidak kemana-mana, makanya setelah dibolehkan ya mereka pergi mengambil kesempatan itu. Makanya sekarang ini permintaan tinggi," terangnya.
Hal senada disampaikan oleh Marisa pemilik usaha Hikaya Tour. Ia mengatakan hingga saat ini untuk penjualan tiket pesawat masih tetap bagus meski ada lonjakan harga.
"Minat konsumen tetap tinggi untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat. Berapapun harganya tetap dibeli oleh konsumen. Itu yang saya rasakan ya, kalau yang lain saya tidak tahu juga. Tapi Alhamdulillah saya sampai sekarang lancar," terangnya.
Sebelumnya, Executive General Manager Bandara SKK II, M Hendra Irawan menjelaskan penetapan tarif tikee pesawat sudah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) untuk penerbangan reguler kelas ekonomi.
Sehingga, pihak maskapai tidak boleh melebihi tarif batas atas yang sudah ditentukan.
"Memang ada tren kenaikan harga tiket. Jadi dari pihak airline ketika melakukan penetapan menghitung tarif ada beberapa komponen yang dihitung, baik dari jarak, pajak dll. Seperti sama-sama kita ketahui salah satu faktornya adanya kenaikan avtur dan belakangan ini sedang dilakukan penyesuaian oleh airlines," terangnya.
Hendra juga menyebut kenaikan tarif ini tidak memberikan dampak penurunan signifikan. Apalagi sempat ada tren penurunan usai lebaran beberapa waktu lalu.