Lagi, 5 Ekor Sapi di Bengkalis Suspek Penyakit Mulut dan Kuku

sapi5.jpg
(suara.com)


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Riau Herman, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Fara Linda Sari mengatakan, lima ekor sapi di Kabupaten Bengkalis dinyatakan sebagai suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Temuan ini menjadi kasus terbaru dari total 40 kasus sapi yang sudah dinyatakan positif terpapar PMK. Sampel darah lima ekor sapi tersebut, segera dikirim ke laboratorium Bukittinggi, Sumatera Barat.

"Dinyatakan suspek lantaran lima ekor sapi tersebut diduga memiliki ciri-ciri PMK. Meski baru dugaan, kelima sapi tersebut sudah diisolasi dan diberi perawatan," katanya.

Fara Linda menjelaskan, adapun perawatan yang diberikan kepada sapi suspek ini seperti vitamin dan antibiotik. Kemudian, kandang hewan juga disemprotkan disinpektan. Selain itu, hewan ternak juga mendapatkan perhatian khusus dari dokter hewan setiap harinya.

"Walau ini masih suspek, kita tetap berikan obat-obatan berupa vitamin dan antibiotik. Kandangnya juga disemprot," ujarnya.



 

 

Sebelumnya, Fara Linda Sari mengatakan, per tanggal 5 Juni 2022, total kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Riau sudah mencapai 33 kasus.

Fara Linda menjelaskan, berdasarkan hasil uji sampel yang dikeluarkan Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) terdapat 33 ekor sapi yang terkena PMK.

Untuk rinciannya, terdapat 28 ekor sapi di Kabupetan Siak dan Indragiri Hilir (Inhil) yang terkonfirmasi positif PMK. Di Kabupaten Inhil terdapat 11 ekor dan di Kabupaten Siak ada 17 ekor.

"Kasus PMK di Riau pertama kali ditemukan di Rohul. Saat itu ada lima ekor sapi yang positif terkena PMK, jadi total ada 33 ekor sapi," pungkasnya.