Trisuci Waisak, 3 Peristiwa Penting di Balik Perayaan Hari Raya Umat Buddha

Waisak.jpg
(Pixabay/Zuper_Dragon)


Laporan: Dwi Fatimah

RIAUONLINE, PEKANBARU - Hari ini, Rabu, 16 Mei 2022 Umat Buddha seluruh dunia merayakan Hari Raya Waisak 2566 BE. Di Indonesia sendiri perayaan Hari Raya Waisak 2022 akan dirayakan di Candi Bodrobudur, Candi Mendut, atau beberapa tempat lain di kota-kota besar Indonesia.

Hari Raya Waisak disebut juga sebagai Trisuci Waisak karena menggambarkan tiga peristiwa penting bagi umat Buddha. Ketiga peristiwa itu terjadi di bulan purnama pada Mei, namun sesekali bisa jatuh pada akhir April atau awal Juni.

Adapun tiga beristiwa penting tersebut adalah:

1. Kelahiran Pangeran Siddhartha

Peristiwa penting pertama adalah lahirnya Pangeran Siddhartha Gautama pada tahun 623 SM di Taman Lumbini. Siddharta Gautama kini lebih dikenal sebagai Buddha Gautama, pendiri ajaran Buddha.

Berdasarkan catatan sejarah umat Buddha, Taman Lumbini yang terletak di Kapilavastu, tepatnya di perbatasan Nepal dan India, adalah tempat Ratu Mayadevi melahirkan Siddhartha Gautama.


Tempat ini diresmikan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia Unesco pada 1997, dan termasuk dalam empat tempat suci bagi umat Buddha selain Kushinagar, Bodh Gaya, dan Sarnath.

2. Pangeran Siddharta mencapai puncak penerangan agung dan jadi Buddha di Bodh Gaya (Buddha-Gaya) di usia 35 tahun pada 588 SM.

Peristiwa penting kedua yang disebutkan dalam Trisuci Waisak adalah diangkatnya Pangeran Siddhartha menjadi Buddha Gautama, setelah mencapai penerangan agung pada usia 35 tahun.

Peristiwa ini terjadi saat Buddha Gautama melakukan pertapaan di Bodh Gaya pada 588 SM. Bodh Gaya merupakan nama sebuah kota di negara bagian Bihar, India.

3. Kematian Buddha Gautama

Peristiwa penting ketiga adalah kematian Buddha Gautama pada usia 80 tahun, tepatnya pada 543 SM. Buddha Gautama wafat di Kusinara, yang kini disebut sebagai Kushinagar, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh, India.

Umat Buddha di Indonesia merayakan perayaan Waisak digelar di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Adapun rangkaian perayaan Waisak meliputi:

1. Pengambilan air berkat dari umbul (mata air) Jumprit di Temanggung serta penyalaan obor sumber api abadi si Mrapen, Grobogan.

2. Ritual "Pindapatta", yakni ritual pemberian dana makanan dari masyarakat (umat) kepada para biksu/bhikkhu sebagai bentuk kesempatan untuk berbuat kebajikan.

3. Samadhi di detik-detik bulan purnama mencapai puncak. Penatapan bulan purnama ini berdasarkan perhitungan falak, itulah mengapa puncak purnama bisa terjadi pada waktu siang hari.