RIAUONLINE, PEKANBARU - Para pasien kontak erat klaster Covid-19 di Abdurrab Islamic School (AIS) batal pindah lokasi untuk melanjutkan masa isolasi. Mereka bakal menuntaskan isolasi di asrama sekolah.
Diketahui dari dari pihak sekolah, mereka yang menjadi kontak erat bakal melanjutkan proses karantina selama sepuluh hari di asrama tersebut.
Pasien kontak erat batal pindah lokasi karena para orangtua keberatan anak-anak menjalani isolasi. Mereka menilai para peserta didik sebaiknya melanjutkan isolasi selama tiga hari ini di asrama.
Ratusan pasien kontak erat sudah menjalani isolasi sejak Jumat 26 November 2021, kemarin. Para pasien bakal menuntaskan masa isolasi hingga, Sabtu 4 Desember 2021.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra sudah mematikan bahwa proses pemindahan pasien kontak erat ke RSD Madani batal. "Kita kan dari awal mau pindahkan, tapi merka tidak mau," terangnya.
Menurutnya, tim satgas bersama dinas sudah berencana memindahkan para pasien kontak erat. Tapi akhirnya karena banyak yang tidak bersedia sehingga proses isolasi berlangsung di asrama.
Dirinya memastikan kondisi di asrama cukup memadai sehingga bisa menjadi lokasi isolasi untuk sementara. Pihaknya pun menyiagakan total sebanyak 15 tenaga kesehatan setiap hari.
Para tenaga bertugas sesuai sesi atau jadwal tugas. Mereka terbagi dalam tiga sesi tugas. Satu sesi tugas ada lima orang tenaga medis membantu para pasien. Mereka menyiagakan obat-obatan dan asupan vitamin bagi pasien kontak erat.
Kondisi para pasien kontak erat mayoritas dalam kondisi baik. Total ada 129 pasien kontak erat sudah lebih dari satu pekan menjalani isolasi karena terkonfirmasi positif Covid-19.