Berada di Hutan Lindung, 500 Hektar Sawit Milik Pemda Kuansing "Terlantar"

Kebun-Sawit6.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN- Kebun Pemda seluas 500 hektar berada di Desa Perhentian Sungkai, Kecamatan Pucuk Rantau, Kabupaten Kuansing, Riau sekarang ternyata saat ini pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat setempat dan pihak lainnya.

Kebun dengan luas ratusan hektar yang dibangun oleh Pemda Kuansing dan sudah menghasilkan buah sawit ini dibiarkan tertinggal dan diserahkan kepada masyarakat dan pihak lain karena regulasinya belum ada kejelasan.

Kebun tersebut masuk dalam kawasan Hutan Lindung Bukit Betabuh atau berbatasan dengan dua Provinsi yakni Jambi dan Sumatera Barat.

"Statusnya memang dalam kawasan hutan lindung, karena memang dulu Pemda sudah membangun seluas 500 hektar," kata Agusmandar kepada Riau Online, Rabu, 30 Juni 2021 kemarin.

Menurut Agusmandar, tujuan awal pembangunan kebun sawit ini dulunya agar tapal batas Kuansing yang berada di dua Provinsi tersebut tidak diserobot oleh masyarakat daerah lain. Maka dibangunnya kebun sawit disana.

"Sampai sekarang regulasinya belum dapat, apalagi kehutanan sudah di Provinsi dan kita harus koordinasi dengan mereka," katanya.

Sebenarnya hal ini sudah pernah di jajaki oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuansing, namun belum ada titik terangnya sampai sekarang. "Kalau sudah ada titik terang tentu kita (Pemda,red) akan langsung ke Kementerian Kehutanan," katanya.

Rencana untuk kebun ini nantinya ada dua pola pengelolaan yang akan diusulkan, pertama pola TORA yakni masyarakat yang akan mengelolanya tapi tetap berada dalam pengawasan Pemda.

 

Pola kedua yakni dengan pola kerjasama apakah koperasi atau BUMD nantinya. "Karena Pemda kan tidak boleh berbisnis, nanti mana pola yang sesuai itu yang dipakai. Sekarang kita fokus izinnya dulu dari Kementerian Kehutanan, jadi kalau tidak ada kita juga tidak bisa apa-apa," katanya.

Bahkan Wakil bupati Kuansing Suhardiman Amby sudah mengintruksikan agar kebun tersebut segera diselesaikan. "Tim sudah sampai ke lapangan, pak Wabup juga sudah sampai kesana," ujarnya.

"Karena kita tidak bisa mengalokasikan APBD disana, mau pupuk juga tidak bisa, duitnya juga tidak bisa kita terima. Maka sekarang kita percayakan kepada masyarakat disana dan ada beberapa pihak ikut membantu," pungkasnya.