Anak Korban Kekerasan di Kota Pekanbaru Dapat Trauma Healing

Anak-korban-kekerasan2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Anak korban kekerasan rentan mengalami trauma. Mereka rentan kehilangan semangat dalam menjalani keseharian. Untuk itu perlu adanya trauma healing pasca jadi korban kekerasan.

 

Para korban mendapat pendampingan dari Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA). Mereka mendapat pendampingan dalam kegiatan trauma healing.

 

Kegiatan ini berlangsung di satu hotel yang ada di Kota Pekanbaru. Para korban mendapat pendampingan agar tidak mengalami trauma.

 

"Jadi ini trauma healing bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus di Kota Pekanbaru tahun 2021," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Pekanbaru, Chairani.

 

Menurutnya, kegiatan ini berlangsung selama tiga hari. Ia menyebut bahwa trauma healing ini khusus bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus.

 

Ada sepuluh orang peserta yang ikut dalam trauma healing ini. Di antaranya anak berusia sekitar 4 tahun hingga 16 tahun.

 

Para peserta tercatat sebagai korban kekerasan di UPT PPA Kota Pekanbaru. Ada sepuluh orang pendamping yang mendampingi para peserta.



 

 

 

 

 

Para pendamping merupakan orang tua dari korban. Ada juga para ASN DP3APM Kota Pekanbaru, Tenaga Profesi UPT PPA dan Forum GenRe Kota Pekanbaru. Ia memastikan kegiatan berlangsung mengikuti protokol kesehatan.

 

Chairani menyebut, kegiatan trauma healing ini bagian dari tindak lanjut pendampingan bagi para korban. Ia berharap anak-anak tetap semangat menjalani keseharian serta melupakan kejadian masa lalu.