(istimewa)
Rabu, 9 Juni 2021 15:34 WIB
Editor: Joseph Ginting
(istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kader Senior partai Golkar Riau, Endang Sukarelawan menyayangkan isu digantikannya ketua DPRD Siak, Azmi oleh Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Riau. Ia menilai, Azmi merupakan kader militan yang loyal kepada Partai Golkar.
"H Azmi itu kader militan Partai Golkar. Kader yang dibesarkan dan diajarkan untuk Setia dan loyal pada keputusan Partai. Begitu pelajaran yang ditanamkan pada diri kader Partai," ujar Endang kepada media, Rabu, 9 Juni 2021.
Salah satu bukti militansi Azmi yakni pada Pemilihan Gubernur Riau lalu dimana Azmi loyal mendukung usungan partai Golkar yakni Andi Rahman.
"Dia menunjukkan Loyalitasnya pada saat Pilgubri kemaren. Ia tetap setia dan loyal pada keputusan DPP Partai Golkar yang mengusung Ketua DPD Golkar saat itu, Pak Andi Rahman," tambahnya.
Tak pelak ia melihat ada unsur upaya pelengseran Azmi akibat Pilgubri tersebut yang akhirnya dimenangkan ketua DPD I Golkar, Syamsuar yang kala itu maju bersama koalisi partai lain.
Baca Juga
"Kok orang yang loyal dan setia dengan Partai malah digusur jabatannya. Hanya lantaran Calon yg diusung DPP Partai Golkar itu kalah, dan dimenangkan oleh Pak Syamsuar yang saat ini Gubernur Riau dan menjadi Ketua Partai Golkar Riau," jelasnya.
Bahkan ia menyebut kader-kader yang ingin melengserkan Azmi sesungguhnya malah tidak setia dengan keputusan partai kala itu.
"Dalam catatan saya, Justru Saudaraku Zulfan Heri dan beberapa kawan di sekelilingnya termasuk Ketua DPD Golkar Siak saat ini adalah kader yang tidak setia pada keputusan DPP saat itu. Hanya nasib saja calon yg diusungnya Menang," ujarnya.
Ia menyayangkan pelengseran Azmi ini terlebih lagi ia menyebut Syamsuar adalah salah seorang senior yang ikut mendidik Azmi di partai.
"Kalau sampai terjadi pengusulan Pelengseran H.Azmi sebagai ketua DPRD Siak ke DPP Partai Golkar, Sama saja dg mempermalukan Kepemimpinan Pak Syamsuar sebagai ketua DPD Partai Golkar Riau,"
Endang yang sudah menjadi kader sejak kepemimpinan Sudarmono dan Harmoko sebagai Ketua DPD pun menyebut kejadian ini menjadi kaderisasi buruk bagi Golkar.
"Kasihan lihat Kader partai yg setia dan loyal pada partai, tidak ada jaminan oleh partai ini. Sia-sia Diklat Kader diadakan berkali-kali, Partai ini sudah terbalik balik pelajaranya." ungkapnya.