Terungkap, Ternyata Banyak Lansia Enggan Divaksin, Ini Alasannya!

Lansia-divaksin2.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Program vaksinasi Covid-19 tengah gencar dijalankan di Indonesia. Vaksinasi Covid-19 ditujukan untuk menciptakan herd immunity sudah dimulai sejak 13 Januari 2021.

 

Sayangnya, tidak semua kalangan mau untuk disuntik. Yang lebih miris, keengganan untuk disuntik ini datang dari golongan rentan, yakni warga lanjut usia atau lansia.

 

Dilansir dari klikdokter.com, Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi. mengatakan, rasa takut pada vaksin jadi faktor utama banyaknya lansia menolak vaksin.

 

“Bisa karena takut berdampak negatif ke kondisi kesehatan mereka, atau ada yang tidak yakin dengan isi vaksinnya. Hal ini bisa jadi karena mereka kurang teredukasi soal vaksin,” ujar psikolog Ikhsan.

 

 

 

Selain ketakutan yang muncul, tutur Ikhsan, para lansia bisa jadi juga ragu. Salah satu penyebabnya karena vaksinasi Covid-19 merupakan hal yang baru di masyarakat.

 

Orang-orang yang masih enggan divaksin ini merasa kurang yakin suntikan yang diberikan aman dan efektif untuk mengatasi pandemi virus corona ini. 

 

Secara psikologis, hampir semua orang memang cenderung apatis terhadap suatu penemuan terbaru. Apalagi jika temuan tersebut akan berdampak langsung dengan kesehatan mereka.

 

Hanya saja, sikap apatis ini harus diubah. Vaksin corona yang sudah mendapatkan izin dari pemerintah sudah melalui serangkaian uji klinis dan telah dipastikan keamanannya.

 

Yang perlu dicatat, lansia dengan penyakit komorbid tertentu perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter terkait kondisi mereka

 

Jika orang tua maupun saudara Anda yang berusia lanjut enggan untuk divaksinasi virus corona, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan: 


 

1. Edukasi 

Penting untuk edukasi terlebih dahulu orangtua atau lansia soal vaksin virus corona. Katakan kalau vaksin corona sudah teruji klinis dan aman bagi lansia. Vaksin ini bisa melindungi lansia dari gejala berat saat terinfeksi virus corona.

 

Jangan lupa juga untuk menyebutkan efek samping yang mungkin bisa terjadi. Hanya saja, efek samping ini akan hilang dalam beberapa jam atau 1x24 jam. Jadi, jangan khawatir.

 

 

 

 

 

2. Sharing Pengalaman Orang Lain 

“Anda bisa meminta teman atau anggota keluarga lain yang sudah vaksin untuk menceritakan pengalaman mereka. Hal ini berguna untuk meyakinkan para lansia bahwa vaksin ini terbukti aman dan berdampak positif bagi tubuh manusia,” kata Ikhsan.

 

“Sharing bisa dilakukan secara online atau tatap muka, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti pakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,” ujarnya.

 

3. Ajak Lihat Dampak Buruknya 

Anda bisa menjelaskan dampak yang mungkin bisa didapatkan ketika vaksin lansia tidak diberikan, misalnya lebih rentan terkena penyakit. Jika sudah mendapat informasi secara lengkap, biasanya para lansia akan mempertimbangkan untuk tidak menolak vaksin. 

 

4. Minta Dokter untuk Menjelaskan

Jika orang tua tidak yakin dengan perkataan Anda, coba ajak mereka untuk konsultasi dengan dokter. Biasanya dokter akan lebih teoritis dan sistematis dalam menjelaskan efek dan kegunaan vaksin untuk lansia.

 

Namun, tetap pakai masker dan taati protokol kesehatan jika Anda dan orangtua berniat untuk ke rumah sakit. 

 

5. Vaksin Terlebih Dahulu 

Jika Anda sudah masuk dalam antrean vaksinasi, silakan vaksin terlebih dahulu. Dengan melakukan vaksinasi, Anda bisa membuktikan bahwa vaksin virus corona tidak berbahaya untuk tubuh. Kemudian, baru ajak orang tua atau lansia lainnya untuk vaksin virus corona.