Waduh, Sampah Masih Menumpuk di Persimpangan Jalan Teratai

tumpukan-sampah-teratai.jpg
(Laras Olivia/Riau Online.)

RIAUONLINE,PEKANBARU - Pengendara berhati-hati saat melintasi Jalan Teratai-Jalan Cempaka. Mereka terpaksa berbagi jalan dengan sampah yang menumpuk.

Pantauan riauonline.co.id, sampah menumpuk di ruas itu meluber hingga ke tengah jalan. Sempat menyebabkan macet. Apalagi banyak genangan di jalan berlubang usai diguyur hujan.

Sampah masih terlihat menumpuk walau pengelola angkutan sudah beroperasi sejak akhir pekan kemarin. Tumpukan ini masih terlihat hingga, Selasa 23 Maret 2021.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Raja Marzuki tidak menampik masih ada tumpukan sampah. Ia pun menegaskan agar pengelola angkutan sampah mengangkut sampah di seluruh kota.

Mereka mayoritas beroperasi di kecamatan terkecuali Rumbai dan sekitarnya. Pengelola angkutan swasta mengangkut sampah dua zona yakni Zona I dan Zona II. PT Godang Tua Jaya mengangkut sampah di Zona I.


Kemudian PT Samhana Indah mengangkut sampah di Zona II. Lalu Zona III dikelola langsung secara swadaya oleh DLHK Kota Pekanbaru.

Seluruh armada angkutan mengangkut sampah di kota menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar, Rumbai.

"Kontraknya jelas, setiap hari mereka punya target saat beroperasi di zonanya masing-masing," terang Marzuki.

Menurutnya, pengelola mesti optimalkan proses pengangkutan sampah setiap harinya. Ia mengingatkan agar tidak ada sampah yang tidak terangkut.

"Saya minta dua perusahaan ini ada komunikasi yang jelas, masyarakat mengadu. Kalau ada yang belum terangkut, mereka siap," tegasnya.

Marzuki menambahkan bahwa pihaknya bakal mengoperasikan armada sapu jagat. Ia menyebut armada ini khusus mengangkut sampah yang belum terangkut.

"Kalau belum terangkut, masyarakat melapor. Maka mobil sapu jagat bakal mengangkut sampah ke TPA," jelasnya.

Dirinya berharap nantinya seluruh sampah di pemukiman bisa diangkut pengelola angkutan swasta. Tim dari DLHK bakal mengawasi aktivitas armada dari dua perusahaan angkutan sampah itu.