RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sengkarut sampah di Pekanbaru belum Usai. Tumpukan limbah keluarga di berbagai sudut kota Pekanbaru masih terlihat dan tak tersentuh oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru.
Seperti di sepanjang bangunan belum jadi Pasar Cik Puan Nangka. Tumpukan sampah masih terbengkalai sejak bulan Desember 2020.
Sejumlah pedagang pasar yang merasakan imbas dari tumpukan sampah menceritakan (curahan hati) mereka dengan kondisi yang dialaminya.
"Parah sekali, sudah sejak bulan Desember sampah disini tak terangkut. Bahkan pemuda disini sampai membakar agar tak menimbulkan aroma menyengat," ucap Pedagang pasar Edi kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 24 Februari 2021.
Hal sama juga diungkapkan pedagang pasar lainnya, Ali. Ia mengatakan tumpukan sampah ini memang wewenang dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), tapi Wali Kota Pekanbaru, Firdaus yang patut disalahkan.
"Apapun masalah sampah ini, Firdaus lah yang harus disalahkan, tak mampu membenahi Pekanbaru negeri melayu ini," ujarnya.
Selanjutnya Ujang yang menjual ayam potong mengaku juga terkena imbas terkait tumpukan sampah yang sudah dua bulan lebih tak tersentuh.
"Pelanggan sepi, orang jadi malas lewat dan berbelanja di kedai saya," ucap Ujang dengan nada kesal.
Sebelumnya diketahui, Gunungan sampah di Pasar Cik Puan, Jalan Nangka, Kelurahan Jadirejo, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru menimbulkan aroma busuk dan dipenuhi belatung.
Dari pantauan Riauonline.co.id di lokasi, sepanjang jalan gedung pasar Cik Puan berjejer tumpukan sampah dipinggiran jalan dengan kondisi terbungkus plastik dan ada yang berserakan.